SUKABUMIUPDATE.com - Pengrajin tahu di Kota Sukabumi mulai mengeluhkan naiknya harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku. Pasalnya kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mempengaruhi harga kedelai impor.
Imbasnya pengrajin tahu terpaksa harus menaikan harga perbijinya.
"Ya berpengaruh, terpaksa harganya kami naikan dari tiga ribu per 10 bijinya, sekarang menjadi tiga ribu dua ratus. Naiknya dua ratus perak," ujar Sutar (50 tahun) pengrajin tahu di Kampung Kopti RT 09/04, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Kamis (6/9/2018).
Kenaikan harga bahan baku tahu tersebut, kata Sutar hampir setiap hari mengalami kenaikan. Hampir sepekan ini harga kacang kedelai Rp8 ribu perkilogramnya, dari Rp 6.500.
"Naiknya hampir setiap hari sejak dolar naik. Tapi kadang dua kali sehari dari dua ratus rupiah, sampai lima ratus," keluhnya.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Ini Siasat Pengrajin Tempe Cicurug Sukabumi Agar Tak Rugi
Sutar berharap, pemerintah dapat kembali menstabilkan harga kedelai yang naik seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar, karena bahan baku tahu itu masih diimpor.
"Kami berharap pemerintah segera mencarikan solusi. Apalagi rata-rata di daerah sini pelaku usaha tahu dan tempe, jika harga kedelai terus merangkak naik, maka produksi akan terhenti," tukasnya.