drh Slamet: Jangan Bubarkan Koperasi Tidak Aktif, Lebih Baik Dibina Dulu

Rabu 29 Agustus 2018, 11:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi VI DPR, drh Slamet menanggapi adanya rencana pembubaran koperasi tidak aktif oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi ini menilai pemerintah seharusnya melakukan pembinaan sebelum dilakukan pembubaran koperasi.

Sebelumnya, pada 2018 ini sebanyak 60 unit koperasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat akan segera dibubarkan. Pasalnya puluhan koperasi tersebut sudah lama tidak aktif berdasarkan penilaian dari pemerintah pusat. Sebelumnya pada 2017 lalu jumlah koperasi yang dibubarkan jauh lebih banyak yakni 103 unit.

“Yang jelas pemerintah mempunyai peran untuk melakukan pembinaan,’’ ujar anggota Komisi VI DPR RI sekaligus anggota Panitai Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang (RUU) Koperasi, Slamet kepada wartawan, Rabu (29/8/2018). Pertanyaannya selama ini apakah peran tersebut sudah di lakukan sebelum akhirnya dipilih kebijakan pembubaran koperasi.

Kalau proses pembinaan sudah berjalan dan memang tidak bisa berkembang kata Slamet maka hal tersebut bisa dilakukan. Namun ia khawatir proses pembinaan tidak pernah di lakukan akan tetapi secara tiba-tiba dibubarkan dan ia berharap hal ini tidak terjadi.

Slamet menuturkan, saat ini kalangan DPR RI tengah membahas perubahan UU tentang koperasi. Hal ini dilakukan setelah UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian di batalkan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Dalam pembahasan undang-undang koperasi yang baru spirit yang terbangun adalah ingin menjadikan koperasi sebagai salah satu pilar penopang pertumbuhan perekonomian nasional,’’ imbuh Slamet. Harapanya koperasi bisa menjadi penggerak ekonomi dan kesejahteraan warga di daerah.

Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi, Ayep Supriatna mengatakan, dari total sebanyak 314 koperasi di Sukabumi hanya sekitar 192 unit diantaranya yang aktif. Sementara sisanya yakni sebanyak 122 unit koperasi tidak aktif.

BACA JUGA: Reses Anggota DPR RI, drh Slamet Gencar Tampung Aspirasi Masyarakat Sukabumi

Rencananya ungkap Ayep, koperasi yang tidak aktif tersebut akan segera dibubarkan. Pada 2018 ini direncanakan ada sebanyak 60 unit koperasi yang akan dibubarkan.

Pembubaran koperasi ini kata Ayep didasarkan penilaian dari Kementerian Koperasi dan UKM. Dimana petugas kementerian secara langsung melihat kondisi koperasi di lapangan.

Sebelumnya lanjut Ayep, pada 2017 lalu jumlah koperasi di Kota Sukabumi yang dibubarkan jauh lebih banyak mencapai sebanyak 103 unit. Awalnya jumlah koperasi yang akan dibubarkan pada 2017 mencapai sebanyak 130 unit.

“Dasar pembubaran koperasi ini lebih menekankan pada kualitas bukan kuantittas,’’ cetus Ayep. Dalam artian buat apa koperasi banyak akan tetapi tidak memiliki kredibilitas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat03 Mei 2024, 13:00 WIB

Langkah Simpel Membuat Teh Daun Mangga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : YouTube/G Family Thai).
Life03 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang yang Berakhlak dan Beradab, Yuk Terapkan!

Cara mendidik anak agar menjadi orang yang berakhlak dan beradab memang impian semua orang tua. Yuk, terapkan!
Ilustrasi. Cara mendidik anak agar berakhlak dan beradab. Sumber foto : Pexels/GustavoRing
Bola03 Mei 2024, 12:00 WIB

Peluang Terakhir ke Olimpiade Paris 2024: Timnas Indonesia U-23 vs Guinea di Laga Play-off

Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika.
Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika. (Sumber : pssi.org)
Life03 Mei 2024, 11:40 WIB

Simak Alasan dan Konsekuensi Perbedaan Pendapat dalam Mendisiplinkan Anak

Perbedaan pendapat terkadang bisa menjadi pelengkap dalam setiap pasangan, begitu pun ketika mendisiplinkan anak. Namun apa alasan perbedaan itu?
Ilustrasi perbedaan pendapat dalam mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Migs Reyes
Sukabumi03 Mei 2024, 11:38 WIB

Penampakan Pintu Tol Cisaat di Cibolang Kaler, Realisasi dan Target Tol Bocimi Seksi 3

Proses pembukaan lahan di pintu tol Cisaat di Cibolang Kaler ini dilaporkan oleh edwar widodo, youtuber spesialis pemantau perkembangan pembangunan tol bocimi di Sukabumi.
Proses land clearing, untuk area pintu tol Cisaat di Cibolang Kaler pembanggunan tol bocimi seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat (Sumber: istimewa/akun youtube edwar widodo)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 11:33 WIB

Hardiknas 2024, Wakil Ketua DPRD Sukabumi: Kurikulum Merdeka Harus Munculkan Inovasi

Masih ada aspek yang perlu ditingkatkan seiring perkembangan teknologi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 11:30 WIB

Tak Selalu Positif, Ini 6 Bahaya Terlalu Percaya Diri yang Harus Diketahui

Percaya diri merupakan mentalitas yang baik bagi seseorang. Tetapi, terlalu percaya diri juga tidak baik, mengingat terdapat berbahaya di balik itu semua.
Ilustrasi. Bahaya terlalu percaya diri. Sumber foto : Pexels/Nicole Michalou
Life03 Mei 2024, 11:15 WIB

5 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua Jika Beda Pendapat saat Mendisiplinkan Anak

Meskipun selalu berbeda pendapat, namun Anda berdua memiliki tujuan yang sama, yaitu mencintai dan membimbing anak dengan kemampuan terbaik Anda.
Ilustrasi orang tua berbeda pendapat. | Foto: Pexels.com/@Agung Pandit Wiguna
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 11:04 WIB

Apresiasi Timnas di Piala Asia U-23, DPRD Sukabumi: Harapan Tembus Olimpiade Masih Ada

Anak asuh Shin Tae-yong memiliki peluang terakhir untuk lolos Olimpiade Paris 2024.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi
Inspirasi03 Mei 2024, 11:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan D3 dan/atau S1 untuk Penempatan Wilayah Ancol

Berikut Informasi Lowongan Kerja Lulusan D3 dan/atau S1 di Perusahaan Makanan untuk Penempatan Wilayah Ancol, Jakarta.
Ilustrasi - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Teknisi Jaringan Minimal Lulusan SMK. (Sumber : Freepik.com)