Sekolah Mulai Januari 2021, Panduan Bagi Ortu Sebelum Izinkan Belajar Tatap Muka

Jumat 20 November 2020, 12:58 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah memberi lampu hijau kegiatan belajar tatap muka per Januari 2021. Keputusan pembukaan sekolah akan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda), yang dianggap mampu menilai kondisi pandemi Covid-19 di wilayahnya.

Pemda yang ingin membuka sekolah juga harus mendapatkan persetujuan pihak sekolah dan para orangtua. Sedangkan para orangtua juga berhak memilih akan membiarkan anaknya tetap ikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau tetap belajar tatap muka di sekolah.

Dikutip dari suara.com, Konsultan respirologi anak dari Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), mengingatkan orangtua untuk hati-hati mengambil keputusan.

"Orangtua harus bisa menilai kalau menurut saya, kesiapan sekolahnya bagaimana, terutama dia kriteria epidemiologisnya dibaca di daerah sekolahnya apa," ujar dr. Nastiti, (20/11/2020).

Kriteria epidemiologi yang dimaksud bukan hanya sebatas status zona hijau, kuning atau merah di sekolah anak. Namun juga melihat angka kasus infeksi Covid-19 di daerah tersebut. Jika jumlah kasusnya sedikit, lihat lagi case fatality rate atau risiko kematian kasus Covid-19 di wilayah tersebut

Misalnya ditemukan hanya 10 kasus Covid-19 di wilayah sekolah, tapi jumlah yang meninggal 5 orang. "Karena bisa jadi, kasusnya sedikit karena tes yang dilakukan juga sedikit," terang dr. Nastiti.

Itu artinya risiko kematian kasus Covid-19 di wilayah tersebut cukup besar yakni 50 persen. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua sebelum membiarkan anak sekolah tatap muka:

1. Lihat kesiapan sekolah

Sebelum mengambil keputusan orangtua perlu lihat kesiapan sekolah untuk membuka kegiatan belajar tatap muka. Misalnya protokol kesehatan yang dijalankan, fasilitas cuci tangan, hingga luas sekolah dan ruangan belajar mengajar.

"Kalau sekolahnya luas, di dalam sekolah bisa cukup longgar, itu cukup ideal, misalnya ada sekolah-sekolah yang cukup sedikit isi anaknya, itu masih bisa dimungkinkan. Orangtua harus bisa menilai kondisi kesiapan sekolahnya," jelas dr. Nastiti.

2. Perhatikan kondisi anak

Sebelum mengirimkan anak ke sekolah, pastikan anak sudah mampu membekali dirinya untuk tidak tertular Covid-19. Biasanya anak dengan usia lebih kecil sangat sulit patuh terhadap protokol kesehatan.

Orangtua juga harus mampu menilai dan melatih anak untuk menjalankan protokol kesehatan di rumah dalam mengadaptasi kebiasaan baru. Jika anak belum mampu sebaiknya, orangtua biarkan anak tetap belajar dari rumah atau PJJ.

"Misalnya anaknya tahan berapa lama pakai masker di rumah, bisa gak dia mempraktikkan untuk selalu mencuci tangan jaga jarak. Dan paling penting anak itu punya masalah kesehatan atau tidak," tutur dr. Nastiti.

"Kalau kiranya anak itu punya masalah kesehatan yang cukup serius. Ya sebaiknya PJJ nya dilanjutkan saja," sambungnya.

3. Belajar di sekolah berdasarkan shifting atau bergillir

Praktik ini sudah diterapkan di berbagai perkantoran besar, yaitu tidak 100 persen karyawan harus hadir ke kantor, tapi hanya sebagian saja sedang sisanya melakukan pertemuan secara virtual atau online.

Ini juga yang bisa diterapkan di sekolah, apabila di sekolah tidak memungkinkan untuk mengatur jaga jarak. Sehingga tidak semua siswa bersekolah tatap muka, tapi dilakukan secara bergilir.

"Supaya ketika anaknya sudah cenderung depresi karena kelamaan di rumah, oke dia pilih offline dengan protokol kesehatan. Tetapi kalau justru orangtua dan anaknya insekyur datang ke sekolah dia punya opsi online, itu yang ideal," jelasnya.

"Harusnya memang idealnya, kalau pemerintah bilang terserah orangtua, berarti dia juga harus menyedihkan sarana untuk memilih," tutup dr. Nastiti.

SUMBER: SUARA.COM

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas