SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional alias Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan angka pengangguran di Tanah Air naik sekitar 3,7 juta akibat pandemi Covid-19.
"Ini adalah sebuah angka yang relatif besar. Karena sekarang itu kita itu sekitar 7 juta-an. Jadi dengan 3,7 juta artinya karena pandemi ini ada kenaikan 50 persen dari yang ada," ujar Suharso dalam konferensi video, Selasa, 28 Juli 2020.
Dilansir dari tempo.co, Suharso mengatakan pemerintah akan memulihkan kondisi tersebut secara bertahap. Salah satunya dengan adanya cadangan anggaran yang diperbesar pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan memperlebar defisit RAPBN 2021 menjadi 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto nasional. "Dengan naiknya defisit menjadi 5,2 persen, maka tentu ada ruang fiskal yang cukup untuk belanja," ujar Suharso.
Sesuai dengan persetujuan Presiden, Suharso mengatakan kenaikan ruang fiskal tersebut akan didesain agar memberikan implikasi positif pada pemulihan ekonomi. Khususnya, untuk mencegah bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran.
"Mengenai apa saja yang akan kita desain untuk ini, mungkin besok baru bisa kami sampaikan. Tapi setidak-tidaknya sektor-sektornya adalah sektor industri, pariwisata, reformasi sosial dalam hal ini adalah kesehatan. Kemudian tadi juga dalam pengarahan bapak Presiden mengenai pangan. Yang semua memberikan implikasi yang kuat terhadap penciptaan lapangan kerja," kata Suharso.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dengan defisit di 5,2 persen PDB pada 2021, pemerintah akan memiliki cadangan belanja Rp 179 triliun yang prioritasnya akan ditetapkan oleh Presiden. Ia mengatakan belanja tersebut akan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pada tahun depan.
Prioritas yang akan didukung dari penambahan belanja tersebut antara lain dari sisi ketahanan pangan, pembangunan kawasan industri yang didukung infrastruktur, serta untuk teknologi komunikasi dan informatika untuk pemerataan konektivitas di Tanah Air.
Serta, belanja akan diarahkan ke bidang kesehatan dan pendidikan, terutama untuk penanganan Covid-19 pasca 2020 dan dukungan untuk biaya vaksin. "Besok kami akan Ratas lagi untuk membahas penggunaan anggaran tambahan dari adanya defisit ini, agar dia betul-betul produktif dan didukung rencana belanja yang baik," ujar Sri Mulyani.
sumber: tempo.co