ABK Dieksploitasi Kapal Cina, Susi: Saya Sudah Teriak Sejak 2005

Kamis 07 Mei 2020, 09:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan adanya perbudakan Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia bekerja di kapal Cina. Dalam video yang beredar di Youtube, seorang ABK warga negara Indonesia di kapal Cina meninggal dan jenazahnya dilarung ke laut.

Melansir dari tempo.co, Susi mengatakan kasus perbudakan di kapal asing, sudah disuarakan sejak 15 tahun lalu. Ia selalu meminta Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUFF) diberantas sejak 2005. "Ilegal unreported unregulated Fishing = Kejahatan yg mengambil kedaulatan sumber daya ikan kita= sumber Protein = Ketahanan Pangan= TENGGELAMKAN !!!!!!!!!!!! Saya sudah teriak sejak tahun 2005," kata Susi melalui akun media sosial Twitter pribadinya, Rabu petang, 6 Mei 2020.

Susi mengatakan selain RI, anak buah kapal dari sejumlah negara juga menjadi korban eksploitasi. Dia memperkirakan jumlahnya lebih dari 700 ribu ABK. “Ada lebih dari 700 ribu ABK yang dipekerjakan di kapal-kapal IUUF. Ada berbagai bangsa, Myanmar, Indonesia, Laos, Kamboja, Filipina dan lainnya. Banyak juga dari Indonesia,” tulis Susi.

Menurut Susi, Kementerian Ketenagakerjaan memiliki data resmi terkait jumlah ABK yang bekerja di kapal asing. Namun, dia mengatakan pekerja ilegal yang tidak didaftarkan pasti banyak jumlahnya.

Dalam video yang dirilis oleh kanal berita televisi berbahasa Korea, MBC, pada Selasa, 5 Mei 2020, disebutkan para ABK Indonesia yang bekerja di kapal Cina tersebut mendapat perlakuan tak layak. Mereka misalnya kerap mengeluh tak mendapat air minum yang layak serta jam kerja memadai. Bahkan, dari video tersebut nampak seorang ABK kapal melempar jenazah ABK WNI yang telah meninggal dunia di tengah laut.

Lebih lanjut dalam cuitannya, Susi menjelaskan terkait pola IUUF yang kerap terjadi selama ini. Menurutnya, IUUF merupakan kejahatan antar lintas negara yang dilakukan di oleh crew dan ABK dari beberapa negara.

Biasanya, kata Susi, para pelaku IUUF melakukan perdagangannya dengan melanggar hukum di banyak negara yang berlaku. Seperti halnya, menangkap hiu dan dengan menjual siripnya saja.

Pelanggaran yang dilakukan pelaku IUUF tak hanya menangkap biota laut dan satwa yang dilindungi dengan cara-cara ilegal. Namun banyak pelanggaran yang dilakukan, seperti melanggar kedaulatan wilayah laut negara tertentu hingga melakukan perbudakan manusia.

Menurut Susi, para pelaku pun kerap kali menyelundupkan berbagai komoditas terlarang, dalam hal ini adalah narkoba melalui jalur laut yang sulit dilacak. "Kejahatan yang sangat lengkap dan jahat luar biasa," ucap Susi.

Lebih lanjut, Susi Pudjiastuti mengatakan, seharusnya setiap negara serius dalam menangani kejahatan seperti IUUF. Amerika Serikat pada masa kepemimpinan Presiden Barack Obama membuat Task Force IUUF.

"Indonesia di bawah Pak Jokowi juga membuat Satgas 115. Yg dulu rencananya akan dibuat multi door menangani semua kejahatan di Laut," tutur Susi.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 21:37 WIB

6 Gaya Bicara yang Menjadikan Anda Lebih Berwibawa dan Berkharisma, Ini Caranya

Gaya bicara seseorang menentukan apakah nanti akan dipandang berwibawa atau justru diremehkan orang lain di masyarakat.
Ilustrasi. Gaya berbicara yang dipandang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Werner Pfenning
Life01 Mei 2024, 21:31 WIB

Fokus Pada Jangka Panjang, Ini 10 Tips Menerapkan Disiplin Pada Anak Tetap Konsisten

Penerapan disiplin pada anak tidaklah mudah, maka dari itu orang tua perlu melakukannya dengan konsisten.
Ilustrasi menerapkan disiplin tetap konsisten / Sumber : pexels.com/@Emma Bauso
Sehat01 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dalam Tubuh

Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif.
Ilustrasi - Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
DPRD Kab. Sukabumi01 Mei 2024, 20:56 WIB

May Day, Komisi IV DPRD Sukabumi Serap Aspirasi Buruh Terkait Upah Hingga Isu Pungli

Komisi IV DPRD Sukabumi serap aspirasi serikat buruh terkait upah hingga isu praktik pungli di perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar terima kunjungan serikat buruh di momen May Day 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat01 Mei 2024, 20:30 WIB

Pantangan! 4 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi.
Ilustrasi - Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. (Sumber : pexels.com/@Julia Filirovska).
Life01 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental, Melepaskan Emosi yang Terpendam

Salah Satu Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental Yakni Menjadi Sarana Melepaskan Emosi yang Terpendam.
Ilustrasi. Bersedih. Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental. (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi01 Mei 2024, 19:57 WIB

Termasuk dari Bule, Uluran Tangan Berdatangan Bantu Titin Penghuni Rumah Reyot di Sukabumi

Bantuan mulai berdatangan untuk mak Titin, janda paruh baya asal Surade Sukabumi yang sebatang kara huni rumah reyot.
Seorang Bule asal Australia saat berkunjung ke rumah Mak Titin di Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 19:30 WIB

7 Sikap Sederhana yang Membuat Kamu Bisa Dikagumi Banyak Orang

Ingatlah bahwa sikap-sikap sederhana ini tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha dan latihan untuk menjadikannya kebiasaan.
Ilustrasi - Ingatlah bahwa sikap-sikap sederhana ini tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha dan latihan untuk menjadikannya kebiasaan. (Sumber : Freepik.com)