SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Jokowi akan menggelontorkan sedikitnya empat bantuan sosial khusus yang ditujukan bagi masyarakat lapis bawah yang terimbas oleh penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dilansir dari tempo.co, bantuan ini kata juru bicara presiden Fadjroel Rachman, untuk membantu kelompok masyarakat lapis bawah di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
“Bantuan pertama yaitu sebesar Rp 2,2 triliun untuk DKI Jakarta,” kata Fadjroel dalam keterangan resmi di akun instagram @fadjroelrachman, dikutip pada Jumat, 10 April 2020. Bantuan khusus ini berupa bahan pokok sembako untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta Kepala Keluarga (KK) sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Bantuan kedua untuk kota satelit penyangga Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, sebesar Rp 1 triliun. Bantuan diberikan dalam bentuk sembako untuk 1,6 juta jiwa atau 576 KK sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Bantuan ketiga untuk daerah di luar Jabodetabek sebesar Rp 16,2 triliun. Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai kepada 9 juta KK yang tidak menerima Kartu Sembako dan ikut Program Keluarga Harapan (PKH). Jumlahnya sama, Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Lalu bantuan keempat sebesar Rp 21 triliun dalam alokasi dana desa. Bantuan sosial ini diberikan kepada 10 juta keluarga penerima dengan besaran yang juga sama, Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Maka jika ditotal, keempat bantuan ini berjumlah Rp 40,4 triliun.
Selain keempat bantuan tersebut, Fadjroel juga merinci tiga program khusus ketenagakerjaan dalam menghadapi Covid-19 ini. Pertama yaitu Kartu Prakerja dengan anggaran Rp 20 triliun. Anggaran ini diberikan kepada 5,6 juta orang dengan insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 600 ribu selama empat bulan.
Kedua program padat karya tunai sebesar Rp 16,9 triliun. Program ini ditargetkan bisa menyerap 56 ribu tenaga kerja di bawah Kementerian Desa. Lalu, 530 ribu di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta kementerian lainnya.
Terakhir, program keselamatan Polri. Program ini menggabungkan bansos dan pelatihan. Targetnya, 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus atau truk, dan kernet diberikan insentif Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Sebelumnya Jokowi menyebutkan pandemi Corona telah berimbas ke seluruh lapisan masyarakat. Dari pengusaha bahkan sampai pengusaha mikro.
"Semua kena dampaknya, tidak terkecuali pengusaha, pegawai, pekerja pabrik, sopir taksi, sopir bus, sopir truk, kernet, pengemudi ojek, petugas parkir, para pengrajin, pedagang kecil, pelaku usaha mikro, dan masih banyak lagi," ujar Jokowi seperti dikutip dari akun Instagramnya, @jokowi, Kamis, 9 April 2020.
Untuk mengurangi dampak itu, kata Jokowi, pemerintah berupaya menjaga pemenuhan kebutuhan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah. Misalnya, melalui Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, pembebasan dan keringanan tarif listrik, dan sebagainya.
Sumber: Tempo.co