SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Kementerian Keuangan membuat sejumlah skenario terkait situasi ekonomi Indonesia yang kini tengah dihantam wabah virus corona Covid-19. Melansir dari tempo.co, jika dampak virus ini berlangsung hingga lebih dari tiga sampai enam bulan ke depan, maka skenario paling buruk bakal terjadi.
"Pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,5 sampai 0 persen," kata dia dalam konferensi pers online seusai Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Selain itu, skenario ini terjadi jika terjadi lockdown di Indonesia. Perdagangan internasional turun di bawah 30 persen, dan penerbangan turun hingga 75 persen. Namun, ini hanyalah skenario paling dalam. Sementara dalam skenario paling moderat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bertahan di atas 4 persen.
Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani di tengah kurs rupiah yang anjlok hingga Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hingga ke level 4.000. Di sisi lain, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus melonjak hingga 309 orang.
Untuk itu, kata Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rapat terbatas ini telah meminta ada gambaran lebih detail terkait skenario yang disusun Kemenkeu. "Apa artinya apabila ekonomi di atas 4 persen, apa artinya kalau turun di bawah 3 persen," kata dia.
Bagaimanapun, Sri Mulyani berharap skenario paling dalam ini tidak terjadi. Sehingga, pemerintah saat ini terus menyiapkan sejumlah kebijakan antisipasi bersama BI dan OJK. Selain itu, Sri Mulyani pun berhadap vaksin virus corona benar-benar segera ditemukan. "Kalau ini bisa dilakukan cepat tentu akan memperpendek (dampaknya)," kata dia.
Sumber : tempo.co