Hore! 2020 Gaji Naik 8,7 Persen, Tapi Minim Lowongan Kerja

Kamis 26 Desember 2019, 13:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Berdasarkan studi Mercer, gaji karyawan di industri-industri utama pada tahun 2020 diprediksi naik sebesar 8,7 persen, dan tingkat inflasi juga diprediksi meningkat menjadi 3,3 persen 1 (dari 2,9 persen pada tahun 2019).

Prediksi dibuat berdasarkan partisipasi 569 perusahaan lintas industri di Indonesia (bertambah dari 545 perusahaan tahun lalu).

Selain itu, Mercer juga melakukan survei rutin untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim bisnis yang terjadi dengan cepat, kompensasi, dan tren ketenagakerjaan.

Tren Perekrutan

Tren perekrutan karyawan di Indonesia tahun 2020 diprediksi akan melambat, dengan 36 persen perusahaan berencana merekrut karyawan baru, dibanding 43 persen pada tahun 2019.

Dengan mempertimbangkan tingkat turnover dan ekspansi, diperkirakan akan ada 52.000 karyawan yang masuk dan keluar perusahaan. Industri yang paling banyak melakukan penambahan tenaga kerja adalah jasa keuangan dan teknologi.

"Indonesia memiliki sekitar 180 juta tenaga kerja pada tahun 2019, dengan 63 juta di antaranya berusia antara 20 hingga 35 tahun. Pada saat yang sama, ekonomi digital berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara, dan Indonesia memimpin di antara negara-negara tersebut. Tren-tren ini akan membentuk ekonomi kita di masa depan," kata Astrid Suryapranata, Career Business Leader Mercer Indonesia, Kamis (26/12/2019).

"Mercer menemukan beberapa pekerjaan baru di pasar, antara lain pemasaran digital/internet, pemasaran e-commerce atau belanja online, analisis data dan intelijen bisnis, infrastruktur cloud (IAAS), teknik konfigurasi otomasi proses robot dan pemrograman, dan sains (analisis R&D dan bio informatika)," Astrid menambahkan.

Di antara seluruh industri, tingkat karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela sebesar 7 persen pada tahun 2019. Industri jasa keuangan mengalami tingkat pengunduran diri terbesar yaitu 14 persen.

Pada tahun 2018, tingkat pengunduran diri berada pada 8 persen, dengan industri jasa keuangan juga sebagai industri dengan tingkat pengunduran diri terbesar yaitu 12 persen.

Alasan utama karyawan di Asia mengundurkan diri bervariasi berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, namun tiga alasan utama karyawan mengundurkan diri adalah gaji yang kompetitif, hubungan dengan atasan, serta tidak adanya jenjang karir dan jaminan yang jelas berdasarkan sumber dari Mercer Asia Pulse Survey 1H 2019 dan 2019 Global Talent Trends Study.

Seiring dengan munculnya posisi baru dan perubahan posisi yang sudah ada karena otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI), semakin sulit untuk memenuhi ekspektasi gaji karyawan dan nilai pasar.

Berdasarkan Global Talent Trends Study 2019 Mercer, menawarkan kompensasi yang lebih bervariasi menjadi prioritas.

Kabar baiknya adalah prioritas HR sudah mencerminkan keinginan karyawan, dan kedua pihak baik HR maupun karyawan setuju bahwa penawaran insentif yang lebih bervariasi dan kompensasi yang lebih beragam kepada karyawan dengan kinerja memuaskan akan membuat perbedaan.

Untuk menyelaraskan dengan tujuan bisnis, investasi melalui kompensasi kepada karyawan harus menggambarkan fokus strategis perusahaan.

Dalam banyak kasus, hal ini berarti mengambil langkah yang berbeda dengan norma yang berlaku di pasar dan memberikan penawaran yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan karyawan dan tuntutan terhadap keterampilan baru.

Perusahaan-perusahaan terkemuka fokus pada gaji secara keseluruhan dan memperluas fokus di luar gaji pokok, seperti pengembangan karir, insentif, dan pengakuan.

"Seiring dengan perubahan yang semakin cepat, kita memasuki dunia baru dalam bekerja, perusahaan-perusahaan harus berpikir ulang bagaimana mereka bisa menyesuaikan di masa depan dengan menaruh orang-orangnya dalam inti perubahan. Baik itu digitalisasi, membangun kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di masa depan, atau menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang baik, perubahan dalam cara perusahaan berinvestasi kepada karyawannya akan memberikan imbal balik yang lebih besar kepada bisnis di masa mendatang," kata Puneet Swani, Senior Partner and Career Business Leader for the International Region Mercer.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)