SUKABUMIUPDATE.com - Hampir semua orang yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk duduk di kursi Kabinet Indonesia Maju memiliki dompet tebal dengan kekayaan miliaran rupiah. Ada pula yang hartanya mencapai triliunan.
Tirto menelusuri kekayaan 38 menteri dan kepala lembaga lewat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), juga publikasi media massa untuk mereka yang tidak wajib menyerahkan LHKPN--belum pernah masuk pemerintahan/sebelumnya bukan pejabat negara.
Sayangnya harta kekayaan Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Agus Suparmanto (Menteri Perdagangan), dan Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM) tidak berhasil ditemukan.
Pejabat dengan kekayaan terbanyak kemungkinan besar adalah Menteri BUMN, Erick Thorir (ET). Disebut "mungkin" karena belum ada laporan akurat tentang jumlah kekayaannya, baik di Bloomberg atau Forbes--yang biasa dirujuk untuk melihat kekayaan seseorang.
Namun ET setidaknya mengantongi duit Rp 6,2 triliun, diperoleh dari kepemilikan dan hasil menjual saham di klub olahraga sepanjang 2013-2016. Ini belum termasuk kekayaan yang didapat dari bisnis di bidang media massa dalam naungan Mahaka Group
Erick adalah salah satu menteri termuda (49 tahun, kelahiran 1970). Tahun ini ET berhasil menyelenggarakan Asian Games. Keberhasilannya berlanjut di dunia politik dengan mengantarkan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden-wakil presiden terpilih saat menjabat Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).
Di bawah ET ada Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra. Menurut LHKPN yang disetorkan pada tahun 2018, kekayaan Prabowo menyentuh angka Rp1,95 triliun.
Rincian harta kekayaan Prabowo diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada April 2019. Itu terdiri antara lain tanah dan bangunan senilai Rp230 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,432 miliar, harta bergerak lainnya senilai Rp16,418 miliar, surat berharga senilai Rp1,701, serta kas dan setara kas senilai Rp1,840 miliar.
Tiga tahun setelah Suharto lengser, tepatnya pada 2001, Prabowo mendirikan perusahaan bernama Nusantara Energy yang diklaim memiliki aset 1 miliar dolar AS dan 10 ribu karyawan. Prabowo dan Nusantara Energy sempat disebut International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) yang menginvestigasi orang-orang kaya di seluruh dunia yang 'memarkir' duitnya di negara surga pajak.
Ada dua menteri yang memiliki kekayaan relatif kecil dibanding yang lain. Salah satunya Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Hartanya senilai Rp4,040 miliar berdasarkan LHKPN tahun 2018. Teten sempat menjabat Kepala Staf Presiden (KSP) pada 2015 sampai 2016, sebelum digantikan Moeldoko.
Teten adalah pejabat berlatar belakang aktivitis. Ia pernah memimpin Indonesia Corruption Watch (ICW) dan membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung. Namun dia pernah dikritik keras kawan lamanya karena dianggap tidak banyak melakukan tindakan konkret saat ada di Istana.
Terakhir ada Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Total kekayaannya saat menjabat Kementerian Perumahan Rakyat 10 tahun lalu sebenarnya mencapai Rp13,398 miliar, antara lain terdiri dari harta tidak bergerak Rp4,310, harta bergerak Rp878 juta, dan harta bergerak lain berupa logam mulai senilai Rp7,810 miliar. Ada juga giro dan setara kas senilai Rp192 juta.
Namun, berdasarkan LHKPN yang ia serahkan tahun lalu, menteri dari PPP ini tercatat hanya memiliki harta Rp84 juta.
Dengan demikian, Suharso adalah menteri paling miskin dalam Kabinet Indonesia Maju. Lalu, bagaimana dengan Jokowi dan Ma'ruf sendiri? Berdasarkan LHKPN 2018, kekayaan Jokowi mencapai Rp50,2 miliar, sementara Ma'ruf Rp11,6 miliar--paling rendah di antara kandidat capres-cawapres lain.
Sumber: Tirto.id