Kasus Buku Merah, KPK Sebut Sudah Berikan Rekaman CCTV ke Polisi

Sabtu 19 Oktober 2019, 06:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah buka suara soal video CCTV terkait perusakan “buku merah” yang dilakukan dua penyidik dari kepolisian, Roland Rinaldy dan Harun. 

Hal ini terjadi pada 7 April 2017 saat Roland dan Harun masih bertugas di komisi antirasuah. Namun, Febri tak mau memberikan konfirmasi soal kebenaran video CCTV itu. Sebab, kata Febri, proses penyidikan “buku merah” masih berjalan di Polda Metro Jaya. 

Febri hanya menuturkan telah mengecek salinan CCTV tersebut ke bagian pemeriksaan internal KPK. Salinan CCTV itu, kata Febri, juga sudah pernah diberikan ke pihak kepolisian untuk kebutuhan pemeriksaan lebih lanjut. 

“Jadi ada dokumen yang disita berdasarkan penetapan pengadilan dan juga salinan CCTV. Tapi saya itu tidak tahu secara detail ya bagaimana persisnya isi CCTV itu. Karena itu menjadi bagian dari dokumen dalam proses penyidikan yang berjalan,” kata Febri, di Jakarta, Jumat (18/10/2019). 

Perusakan buku merah itu terjadi di ruangan Kolobirasi di lantai 9. Ia menjelaskan, tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam ruangan tersebut lantaran terdapat prosedur yang harus dilalui. Karena itu, kata Febri, KPK akan mendalami dan mengklarifikasi terhadap sejumlah penyidik KPK asal kepolisian yang diduga melakukan perusakan buku merah tersebut. 

“Sayangnya memang proses pemeriksaan internal itu belum bisa berjalan sampai dengan selesai begitu. Karena dua orang [Roland dan Harun] dikembalikan kembali ke Polri dan mendapat penugasan di sana,” kata Febri. 

Namun selama proses pengusutan kasus buku merah, kata Febri, Polda Metro Jaya pernah memanggil dan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pegawai KPK. Salah satunya adalah penyidik KPK yang diduga mengetahui peristiwa itu. 

"Itu sudah kami fasilitasi biro hukum datang ke penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saya belum dapat informasi yang terkait dengan perkembangan hari ini," kata dia. 

Selanjutnya dalam rangkaian penyidikan itu, Polda juga sudah pernah melakukan penyitaan terhadap buku bank berwarna merah tersebut dan satu dokumen lain. KPK menyerahkan dokumen itu karena ada lampiran surat penetapan dari pengadilan. 

"Bagaimana perkembangan penanganan perkara di sana, saya belum dapat informasi itu. Mungkin nanti saya cek kembali bagaimana persisnya perkembangan tersebut," kata Febri. 

Febri tak menjawab dengan jelas saat ditanya awak media apakah buku merah tersebut merupakan buku bank atau catatan aliran dana uang pengusaha impor daging Basuki Hariman. Ia berdalih bahasanya dalam proses penyitaan yaitu hanya buku bank berwarna merah. 

“Jadi itu sebuah buku yang covernya berwarna merah dan ada catatan catatan di dalamnya,” kata Febri. Febri pun enggan menanggapi terkait beberapa lembar halaman buku yang rusak karena diduga terdapat nama Kapolri Tito Karnavian. Pasalnya, dalam buku itu disinyalir terdapat catatan aliran uang kepada Tito yang kala itu masih menjabat Kapolda Metro Jaya. 

"Secara substansi saya tidak bisa bicara itu karena proses penyidikannya sedang berjalan di Polda Metro Jaya," kata dia. 

Polda Metro Jaya belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait pemkembangan buku merah ini. Namun, pada 9 Agustus 2019, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan polisi tidak akan melanjutkan lagi kasus "buku merah" yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus Novel Baswedan. 

“Persoalan itu sudah final. Tidak ada hal yang menyangkut dengan Novel,” kata dia di Mabes Polri, Jumat (9/8/2019). 

Padahal, Kuasa Hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa mengatakan, seharusnya polisi mengusut kasus Buku Merah dalam membongkar kasus penyiraman air keras terhadap kliennya. Selain dari enam kasus besar di KPK yang diduga dapat menjadi motif penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu. 

“Ya, sudah saya katakan tidak ada hubungannya,” kata Asep menegaskan. 

Asep juga berdalih ketika ditanya untuk kedua kalinya apakah kasus itu akan didalami lagi. “Dalam penyelidikan itu ada metode induktif yang berasal dari TKP dan metode deduktif dari luar TKP. Salah satunya tentang motif, itu bisa saja dilakukan. Enam kasus itu termasuk deduktif," ujar Asep. 

Saat ditanyakan untuk ketiga kalinya, ia kembali menjawab. "Buka kasus yang mana?" sambung dia.

SUMBER: tirto.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)