SUKABUMIUPDATE.com - Debat capres pertama Kamis malam, 17 Januari 2019, diakhiri oleh moderator dengan meminta pasangan calon presiden memberikan pernyataan penutup. Kesempatan pertama diberikan kepada Jokowi. "Kami tidak ingin banyak bicara, kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu Jokowi menegaskan tidak punya potongan diktator atau otoriter. Ia juga menyebut dirinya dan Ma'ruf Amin tidak memiliki rekam jejak pelanggaran HAM, kekerasan, hingga masalah korupsi. Dalam pemilu presiden 2019 ini, kata Jokowi, Ia mempertaruhkan jabatan dan reputasi yang Ia miliki demi perbaikan pada bangsa.
Akan halnya Prabowo menyoroti soal kepastian hukum, penegakan institusi hukum seperti hakim, jaksa, dan polisi sebagai syarat bagi suatu negara yang berhasil. Jika diberi mandat untuk memimpin Indonesia, Prabowo berjanji akan memperkuat institusi hukum itu.
Prabowo juga menjanjikan gaji berlipat ganda untuk hakim, jaksa, dan polisi. Dengan begitu, Prabowo berharap akan lahir institusi hukum yang tidak dapat dikorupsi. Ketua umum Partai Gerindra ini berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan dari akarnya. Ia akan menghentikan kebocoran dari kekayaan negara, hingga meningkatkan rasio pajak Indonesia. "Kesalahan elite yang membiarkan ini sudah puluhan tahun, kami mau cari jalan keluarnya."
Debat capres perdana yang digelar pada Kamis malam, 17 Agustus 2018, di Hotel Bidakarta, Jakarta Selatan. Tema debat perdana ini adalah isu hukum, korupsi, Hak Asasi Manusia, dan Terorisme.
Berbagai insiden terjadi dalam debat capres pertama. Di antaranya calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang ditegur moderator Ira Koesno. "Saya ingatkan, ini debat bukan pidato," ujar Ira. Juga saat Jokowi yang menyinggung kasus Ratna Sarumpaet, hingga Prabowo yang sempat ditegur moderator karena menyela lawannya. Prabowo menari kecil di panggung debat dan dipijiti oleh pasangannya, Sandiaga Uno.
Sumber: Tempo