SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pencopotan Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan karena perlunya sosok baru untuk menjawab tantangan. “Bank BJB yang sudah bagus ini kami berikan tantangan baru untuk menjadi bank pembangunan dan memaksimalkan kredit mikro," kata Ridwan Kamil di Hotel Arya Duta Bandung, Selasa, 11 Desember 2018.
Ridwan Kamil menepis ada alasan lain di balik pemberhentian Ahmad Irfan. “Ada tantangan baru. Kami butuh orientasi baru. Makanya kami persilakan direksi eksisting untuk ikutan lagi. Jadi bukan karena hal-hal lain,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pemegang saham menitipkan visi baru untuk Bank BJB dengan penguatan sebagai bank pembangunan. “Di negara lain pembangunan itu gak hanya dari APBD, (juga) pinjam dari bank, mumpung kita punya bank sendiri yang didirikan sesuai visi misi daerah, jangan kehilangan khitahnya karena asik yang positif, lupa ada kebutuhan kita. Daerah masih miskin, infrastruktur masih jelek,” kata dia.
Kinerja kredit Bank BJB saat ini mendapat porsi besar untuk kredit konsumer. “Bank BJB sudah keren untuk konsumer, 60 persen konsumer banking. Tapi kota-kota dan kabupaten ini butuh pinjaman BJB untuk membangun pasar, jembatan, dan lain-lain, selama ini kurang. Padahal dulu sejarahnya Bank Pembangunan Daerah,” kata Ridwan Kamil.
Pemegang saham mengkritik porsi penyaluran kredit untuk sektor UMKM yang relatif masih kecil. “Ternyata UMKM ini peluang yang besar. Kurang dioptimalkan. Dari 100 persen kegiatan BJB ini, kredit UMKM-nya hanya 5 persenan sekian. Padahal 60 persen ekonomi Jawa Barat ini sisi utamanya di UMKM,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, posisi direktur utama akan dicari lewat mekanisme seleksi terbuka dalam dua bulan ini. “Mekanismenya nanti dibuka di publik. Kemudian di seleksi oleh Tim bekerjasama dengan OJK untuk memberikan rekomendasi pada kami. Timnya itu adalah 2 komisaris yang masih kami beri kesempatan untuk menjadi panitia yaitu Pak Yayat Sutaryat dan Muhadi,” kata dia.
Adapun Direktur Utama Bank BJB yang baru saja dicopot, Ahmad Irfan, dapat mengikuti Fit dan Proper Test di posisi yang sama. "Dirut diberhentikan, tapi boleh mengikuti lagi Fit & Proper Test di tantangan baru ini,” kata Ridwan Kamil, Selasa, 11 Desember 2018.
Ridwan Kamil mengatakan pemberhentian Ahmad Irfan dari posisinya sebagai Direktur Utama menjadi salah satu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Bank BJB yang digelar hari ini di Hotel Aryaduta, Bandung, Selasa, 11 Desember 2018.
Sumber: Tempo