SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan. Hujan ekstrem terjadi di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat dalam dua hari terakhir. “Pada akhir pekan kemarin curah hujan di Bandung Raya cukup ekstrem,” kata dia kepada Tempo, Senin, 12 November 2018.
BMKG mencatat intensitas hujan yang Ahad, 11 November 2018 di Bandung menembus 53,7 milimeter. Hujan masuk kategori ekstrem jika dalam satu hari curah hujannya lebih dari 50 milimeter. Atau dalam satu jam lebih dari 20 milimeter.
Potensi hujan ekstrem berpeluang terjadi saat musim hujan. “Berdasarkan pantauan teridentifikasi akan terjadi cuaca ekstrem yang dapat mengalibatkan bencana hidrometeorologi.”
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Ahmad Djohara mengatakan, hujan yang terjadi akhir pekan lalu sudah mengakibatkan banjir di permukiman warga di sepanjang Sungai Citarum. Dalam tiga hari, curah hujan tinggi sudah menimbulkan genangan banjir di beberapa tempat. “Terutama di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.”
Kabupaten Bandung sudah menetapkan status Siaga Darurat. Status akan dinaikkan menjadi tanggap darurat menunggu perkembangan bencana banjir yang setiap musim hujan biasanya terjadi di sepanjang Sungai Citarum.
Pengungsi sudah mulai membludak. “Harus sudah bersiap masuk ke tanggap darurat karena situasi bisa berkembang cepat,” kata dia. Per hari ini sedikitnya sudah tercatat 350 warga sepanjang Citarum yang tinggal di 3 lokasi pengungsian.
Ahmad mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan mengahadapi kemungkinan banjir tahunan di Sungai Citarum. Diantaranya persiapan posko pengungsian, logistik, perahu karet dan pelampung, hingga lokasi dapur umum.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Jawa Barat Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan musim hujan membuat sepanjang akhir pekan lalu misalnya terjadi longsor di lingkar Gentong, Tasikmalaya dan di Naringgul, Cianjur, menuju Cidaun, Garut Selatan. “Longsor di Tasik tidak memutus jalan,” kata dia, Senin, 12 November 2018.
Sedangkan di Naringgul, Cianjur, menuju Cidaun, Garut Selatan menutup jalan sepanjang 50 meter setebal 1,5 meter. Jalan itu masih licin, sehingga masih harus dibersihkan.
Sumber: Tempo