SUKABUMIUPDATE.com - Epy Syamsul Komar tak kuasa menahan tangis saat menemukan sepatu anaknya, Muhammad Rafi Andrian yang menjadi penumpang Lion Air JT 610, di posko Basarnas, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sore ini.
Anaknya merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang hilang sejak Senin lalu, 29 Oktober 2018. "Sepatu dia, warna hitam," ucap Epy, Rabu, 31 Oktober 2018 dengan mata berkaca-kaca. "Sebelah sepatunya sudah hancur."
Mengenakan kaos hijau dan sendal, Efi datang dan mencari sneaker Rafi di antara puluhan sepatu lain yang diletakkan Basarnas di atas terpal. Sebelah sepatu milik Rafi ditemukannya telah hancur.
Selain sepatu, Epy juga menemukan buku tabungan Rafi di posko itu. Lelaki berumur lima puluh tahun itu kini pasrah ihwal nasib anaknya.
"Saya sudah ikhlas, saya hanya ingin lihat jasad anak saya," kata warga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan itu.
Sanak saudara yang ikut hadir ke posko, Anton Sahadi menceritakan sepupunya datang ke Jakarta untuk menonton Timnas Indonesia U-19 melawan Jepang pada Ahad malam, 28 Oktober 2018. Rafi berangkat bersama temannya, Riyan Aryandi.
Anton berujar, Rafi dan Riyan mengambil jadwal penerbangan pulang sepagi mungkin agar langsung bekerja. Mereka lantas memilih Lion Air JT 610 yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.32 WIB. "Mereka bekerjanya di Pangkal Pinang," kata Anton.
Rafi dan Riyan termasuk 189 orang yang ada di Pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP. Pesawat itu hilang kontak dengan menara kontrol sekitar 12 menit setelah take off dari Jakarta.
Hingga saat ini, pesawat Lion Air JT 610 yang diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat belum berhasil ditemukan. Basarnas dan tim gabungan baru menemukan puing-puing pesawat dan bagian tubuh korban.
Sumber: Tempo