SUKABUMIUPDATE.com - Mantan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengatakan pencopotannya oleh Presiden Joko Widodo sudah dibahas sejak dua bulan lalu. Ia menampik jika pergantiannya berkaitan dengan kegaduhan kabinet soal perbedaan sikap antarmenteri perihal impor beras.
"Tidak ada kaitannya. Sudah lebih dari dua bulan pembicaraan soal ini," ucap Teten di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 16 Januari 2018.
Jabatan Teten sebagai Kepala Staf Kepresidenan digantikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat Jenderal (Purn) Moeldoko. Teten berujar, masuknya Moeldoko merupakan usul petinggi Partai Hanura.
"Enggaklah. Kami kan setiap hari sama Bapak (Jokowi)Â ngobrol. Bertiga sama Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara)," tutur Teten.
Sebelum menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Teten dikenal sebagai aktivis antikorupsi yang berasal dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Pada 2012, Teten maju dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat sebagai calon wakil gubernur menemani politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka. Namun pasangan ini kalah.
Saat pemilihan presiden 2014, Teten Masduki menjadi salah satu anggota tim sukses yang mengantarkan Jokowi ke Istana Negara. Puncaknya, Jokowi mengangkatnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 2 September 2015 menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan, yang menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
 Sumber: Tempo