SUKABUMIUPDATE.com - Adanya dorongan kepada Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum untuk mengembangkan wilayah yang dipimpinnya menjadi penyangga DKI Jakarta di Jawa Barat, tidak lantas membuat Uu bergeming melirik industri manufaktur.
Bupati berlatarbelakang santri itu, tetap konsisten mengembangkan Tasikmalaya yang selama ini dikenal sebagai penghasil beras organic, sebagai wilayah pertanian dan menjadikannya salah satu lumbung pangan.
“Pasarnya sudah jelas, sudah tembus Italia dan negara lainnya di Eropa, Amerika, dan Asia. Tren market-nya terus meningkat. Demand dari tahun ke tahun cukup tinggi, tiba-tiba harus mengembangkan manufaktur, kan sayang,†terang Uu kepada sukabumiupdate.com,Selasa (7/2).
BACA JUGA:
Uu Ruzahul Ulum: Berita Hoax Itu Haram
Uu Ruzhanul Ulum Lantik Pengurus Hamida dan IMG Sukabumi
Uu Ruzhanul Ulum Segera Membangun Jembatan Betmen
Bupati yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang tersebut menuturkan, kesadaran petani padi organik di kabupatennya kian tinggi. Hal tersebut didukung dengan adanya pasar yang luas, sehingga memberikan keuntungan kepada para petani.
“Makanya kita tidak akan melirik industri manufaktur, biar daerah lain saja, terlebih lahan di Kabupaten Tasikmalaya sangat cocok untuk pertanian padi organik, sumber air juga melimpah,†jelas Uu.
Lebih jauh Uu menjelaskan, akan tetap mengembangkan pertanian penghasil beras organic tersebut. “Alhamdulillah, Tasikmalaya berkiprah di kancah internasional, pelanggan kami sudah tetap di beberapa negara Eropa, Asia, dan Amerika. Pertanian ini cukup menguntungkan, selain beras, kami juga mengembangkan perkebunan buah manggis sebagai andalan. Manggis pun sudah tembus pasar luar negeri.â€
Potensi lahan padi organik di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah tersertifikasi mencapai 350 hektare, dan tren peningkatan jumlah sawah padi organic pun bertambah setiap tahunnya. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen mengatakan, kapasitas panen sawah padi organik bisa mencapai 200 ton per tahun. “Kini, Kabupaten Tasikmalaya tercatat sebagai wilayah yang terluas dalam pengembangan padi organiknya di Indonesia.â€