SUKABUMIUPDATE.com – Masa reses ke III DPRD Jawa Barat dimanfaatkan oleh Lina Ruslinawati untuk mendatangi desa-desa yang tengah berjuang melawan wabah corona. Salah satunya mengunjungi Desa Warnasari di Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam reses ini, Lina mengirimkan sejumlah alat perlindungan diri (APD) seperti masker dan lainnya untuk perangkat desa. Dalam pertemuan di Kantor Desa Warnasari pada tanggal 3 Juli 2020 silam, Lina mendapat kesempatan berkomunikasi langsung dengan Kepala Desa Warnasari Muchtar Sophian bersama jajarannya.
Ditengah pandemi covid 19 menurut Lina sangat pentingan memastikan protokol kesehatan dijalankan bersama roda perekonomian warga. Pasalnya, setelah dilanda pandemic lebih dari tiga bulan, gerak perekonomian rakyat, khususnya di pedesaan terimbas cukup besar.
“Jadi kami lebih banyak sharing informasi, apa yang dikeluhkan warga desa selama pandemi. Warnasari inikan berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi yang kasus covid-19 sempat cukup tinggi,” jelas politisi perempuan dari Partai Gerindra ini kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telpon, Rabu (8/7/2020).
BACA JUGA: Reses III di Sukabumi, Lina Ruslinawati Datangi Desa-desa
Warnasari menurut Lina merupakan desa rasa kota dimana mayoritas penduduknya sudah tidak lagi bertani karena lahan pertanianpun terbatas, kalah dengan makin rapatnya pemukiman. Data pemdes menunjukkan petani adalah profesinya kesikian di Desa Warnasari, paling tinggi adalah buruh swasta dan pegawai negeri sipil.
Luas lahan pertanianpun saat ini tidak lebih dari 54 hektar dari total luas wilayah desa 184 hektar. “Disini lahan kering untuk pemukimannya sudah menjadi mayoritas sekitar 123 hektar. Warnasari menjadi desa dengan mobilisasi penduduk tinggi menuju perkotaan,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, kerentanan akan wabah seperti covid-19 sangat tinggi. Diperlukan tingkat kedisiplinan tinggi masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun saat ini Kabupaten Sukabumi sudah menjadi zona biru.
Protokol adaptasi kebiasaan baru (AKB) menurut Lina harus benar-benar dipahami warga desa Warnasari. AKB bukan kembali normal dan bebas seperti dulu, melainkan harus menerapkan perilaku hidup lebih sehat, dengan masker, jaga jarak dan memastikan tubuh selalu bersih.
“Sosialisasi harus digeber terus menerus. Perangkat desa menjadi salah satu pendukung utama pencegahan covid-19. Sehingga perlu disuport dengan baik oleh pemerintah baik kabupaten maupun provinsi,” pungkasnya.