SUKABUMIUPDATE.com - Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Jawa Barat terus mencari masukan dan materi perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2013, tentang Pedoman Penyelenggaraan Perkebunan. Dalam sektor perkebunan ini, komoditas unggul menjadi salah satu kunci untuk mendongkrak hasil perkebunan di Jawa Barat.
Terkini, pansus melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Kebumen dipilih sebagai lokasi kunker karena memiliki varietas kelapa Genjah Entog Kebumen (GEK).
BACA JUGA: Catatan Anggota Pansus VIII Tentang Kelapa Genjah Entog Kebumen
Dilansir dari Instagram @ humas.dprdjabar, Tia Fitriani Wakil Pansus VIII mengatakan, kelapa Genjah Entog Kebumen memiliki pohon yang lebih pendek tetapi buah yang tumbuh lebih banyak, rasanya yang manis dan dagingnya yang lembut serta tebal bahkan sudah bersertifikasi dari kementerian.
"Bila kelapa GEK ini dikembangkan di Jawa Barat maka kedepannya dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat karena pertumbuhannya yang cukup cepat dan lebih banyak buah yang tumbuh dalam satu pohon dibandingkan dengan kelapa yang biasanya," jelas Tia.
BACA JUGA: Pansus VIII Kunjungi RNI, Hendar: Konsultasi Raperda Perkebunan
Selain itu Tia menambahkan, masih terbatasnya bibit Kelapa Genjah Entog Kebumen (GEK) menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan bahkan dalam penanganannya perlu mendatangkan tenaga ahli. Contohnya seperti Kebumen yang mendatangkan ahli dari Menado dan Jawa Barat juga harus bisa melakukan hal yang serupa.
Sementara itu, anggota Pansus VIII Hendar Darsono mengatakan, kelapa Genjah Entog Kebumen merupakan varietas kelapa yang unggul. Sehingga, menurut anggota DPRD Fraksi Demokrat itu, kelapa Genjah Entog Kebumen potensial untuk dikembangkan di Jawa Barat karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.