SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati menyarankan, bantuan Provinsi Jawa Barat untuk tahap kedua nanti diubah, dalam bentuk uang tunai. Hal ini lebih tepat dibandingkan paket sembako yang rawan rusak, bantuan tunai dinilai berdampak lebih luas, terutama membangkitkan ekonomi kerakyatan.
"Karena bantuan kemarin ada beberapa yang mengalami kerusakan di komoditas terutama telur, maka saya sarankan lebih baik memberikan bantuan tunai," ucap Lina usai menghandiri rapat monitoring dan evaluasi bantuan Provinsi Jawa Barat, yang digelar di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jumat (12/6/2020).
Selain itu, sambung Lina yang duduk di Komisi II DPRD Jabar, pemberian bantuan dalam bentuk uang tunai juga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat. "Jadi bisa diterima langsung masyarakat dan perekonomian di daerah berjalan. Sehingga penerima bisa belanja di warung sekitar. Tapi nanti mungkin dipertimbangkan," kata Lina.
BACA JUGA: Kasus Telur Pecah dan Membusuk, Komisi II DPRD Jabar Sebut Bansos Uang Lebih Aman
Di lokasi yang sama, Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Dady Iskandar menjelaskan, filosofi pemberian bantuan provinsi pada tahap pertama kemarin dalam bentuk uang dan barang adalah karena kondisi di masyarakat sedang mengalami lockdown atau ada pembatasan. Sehingga, lanjut Dady, bila bantuan tersebut diberikan semua dalam bentuk uang tunai, masyarakat akan kesulitan membelanjakannya.
"Kemarin kenapa ada bentuk barang, karena kan kondisinya sedang lockdown sulit untuk belanja dengan harga mahal, maka untuk memudahkan masyarakat maka dalam bentuk barang. Ini sedang ada pengkajian-pengkajian lagi," jelas Dady.
Dady menyebut, waktu pendistribusian bantuan provinsi tahap kedua sendiri saat ini masih dirumuskan dengan mempertimbangkan kesiapan masing-masing daerah. "Tahap kedua masih dibahas terkait persiapan tiap daerah, tapi mudah-mudahan di Juni ini tahap kedua bisa dilakukan," pungkasnya.