SUKABUMIUPDATE.com - Arab Saudi akan menutup Masjidil Haram untuk salat Idul Adha untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Dilansir dari tempo.co, "Keputusan untuk menunda salat (Ied) di Masjidil Haram dan area terbuka akan berlanjut," kata Mayjen Muhammad Al-Ahmadi, pejabat keamanan di Masjidil Haram.
Menurut Al-Ahmadi penutupan Masjidil Haram untuk salat Idul Adha untuk memprioritaskan keselamatan jamaah haji tahun ini. "Fokus utama kami tahun ini pada aspek kesehatan, karena sangat penting dalam situasi saat ini (pandemi penyakit virus corona). Tahap-tahap yang tersisa akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang," katanya pada Kamis, dikutip dari Arab News, 23 Juli 2020.
Karena wabah virus corona, Masjidil Haram akan ditutup untuk jamaah untuk hari Arafah dan Idul Adha.[Saudi Press Agency]
Al-Ahmadi mengatakan pengaturan baru telah dibuat untuk mengontrol masuk dan keluarnya jamaah haji ke Masjidil Haram untuk memastikan langkah jaga jarak sosial berlangsung efektif guna menghentikan penyebaran Covid-19.
Jalur yang ditetapkan untuk pelaksanaan haji seperti Tawaf di Kabah dan sa'i di antara bukit Safa dan Marwah telah ditentukan, pintu masuk ke area Masjidil Haram hanya akan diizinkan bagi mereka yang memiliki izin resmi.
Sebelumnya ibadah haji tahun ini lebih suram karena wabah telah membatasi Muslim seluruh dunia pergi ke Arab Saudi. Tahun ini jamaah haji dibatasi sekitar 1000 jamaah yang terdiri dari 70% warga negara asing yang tinggal di Arab Saudi, dan 30% sisanya merupakan tenaga kesehatan dan personel keamanan yang telah pulih dari virus corona sebagai apresiasi pengorbanan mereka.
"Haji tahun ini adalah untuk para pahlawan yang menyelamatkan negara dan menyelamatkan orang-orang kami, mereka pantas mendapatkannya. Saya pribadi ingin sekali pergi tetapi mereka prioritas," kata warga negara Arab Saudi bernama Nour al Ghamdi kepada Reuters.
Mereka yang terpilih menerima perlengkapan haji seperti pakaian ihram khusus, perlengkapan mandi, dan sajadah dalam koper dari kementerian haji Arab Saudi, serta makanan yang telah diatur sebelumnya.
Sumber: Tempo.co