Harimau Ini Tempuh 500 Km untuk Hidup, Berakhir di Penangkaran

Senin 08 Juni 2020, 09:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seekor harimau jantan berusia 5 tahun dihukum seumur hidup tinggal di penangkaran setelah membunuh 3 orang di India dan menyerang ternak.

Pejabat India mengatakan harimau ini membahayakan jika dibiarkan hidup bebas.

Harimau ini pun dipersalahkan karena  menempuh perjalanan sejauh lebih dari 500 kilometer dari negara bagian Maharashtra barat ke distrik Betul di negara bagian Madhya Pradesh, di wilayah tengah India pada tahun 2018

"Kami memberinya beberapa peluang untuk kembali hidup liar namun kebiasaannya untuk kembali ke pemukiman manusia," kata S.K.Mandal, kepala pengawasan hewan liar negara bagian Madya Pradesh, India kepada AFP dan dikutip Alarabiya.net, 7 Juni 2020.

Menurut Mandal, harimau itu ditempatkan di penangkaran sebagai jalan tengah untuk keselamatan jiwa harimau dan manusia.

Harimau yang dijuluki media setempat sebagai nomad pertama kali tertangkap pada Desember 2018 setelah menempuh perjalanan jauh. Hewan ini kemudian tinggal di penangkaran selama dua bulan.

Harimau ini berulang kali tersesat dan berburu di dekat pemukiman manusia, menyerang ternak dan mengancam jiwa manusia.

Sabtu kemarin, harimau itu dikirim ke kebun binatang di Bhopal, ibukota Madhya Pradesh.

Di sini, harimau itu diberi waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan dipantau oleh pihak Taman Nasional Van Vihar di Bhopal.

Sepanjang 2014 hingga 2019, hampir 225 orang di India tewas akibat diserang harimau. Dan lebih dari 200 harimau dibunuh oleh para pemburu dan sengatan listrik antara 2012 hingga 2018.

India merupakan rumah bagi sekitar 70 persen populasi harimau di dunia. Menariknya, populasi harimau meningkat di India tahun 2018 yakni sebanyak 2.967 ekor harimau dari sebelumnya 1.411 di tahun 2006.

sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin