BJ Habibie Mau Direkrut Presiden Marcos, Sebelum Ditarik Soeharto

Rabu 11 September 2019, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebelum menerima panggilan Presiden Soeharto untuk pulang kampung, BJ Habibie pernah ditawari Presiden Filipina Ferdinand Marcos membangun industri pesawat di sana pada 1974. 

Hal itu diceritakan BJ Habibie kepada Tempo, yang menuliskan memoar tentang dirinya di Majalah Tempo edisi 28 Mei 2012.

"Usia saya 36 tahun saat diminta CEO Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), Ludwig Bolkow, pergi menemui Presiden Filipina Ferdinand Marcos. Saya tiba di ruang tamu Istana Malacanang awal Januari 1974," kata BJ Habibie.

"Saya dipersilakan masuk ke ruang kerja Presiden Marcos. Ruangan itu besar, dingin, dan gelap. Cahaya di tengah ruangan menyorot meja tulis besar dan Presiden Marcos yang berdiri di belakangnya. Dia mengulurkan tangan, ”My son, welcome back to your country, Dr Habibie!” Saya kaget. ”Mr President, saya bukan orang Filipina!” kata Habibie pada Marcos.

 ”Ah, you are son of this region,” kata Marcos seperti ditirukan Habibie.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Marcos menawari Habibie mengembangkan industri dirgantara di Manila. ”Bagaimana kalau kamu pindah kemari? Saya kasih semua fasilitas. Kamu bisa membantu Indonesia dari sini,” kata Marcos.

"Saya bilang tidak bisa.  Mr President, saya datang kemari untuk membuktikan bahwa ilmu pengetahuan itu adalah hak prerogatif umat manusia. Tidak tergantung warga negara. Dua minggu kemudian, permintaan itu resmi saya tolak," kata Habibie.

Menurut Habibie, beberapa bulan kemudian, Presiden Soeharto bertemu dengan Presiden Marcos di Manado. Marcos sedikit melagak dan mengatakan akan membangun pusat pengembangan teknologi dan dirgantara.

”Saya punya uang dan ahlinya,” kata Marcos. ”Siapa namanya?” ujar Pak Harto. ”Bacharuddin Jusuf Habibie,” jawab Marcos. ”Lho, itu Rudy! Saya kenal dia dari kecil,” kata Pak Harto.

"Ya, saya memang mengenal Pak Harto sejak berumur 14 tahun," kata Habibie.

Setelah mendengar cerita Marcos ini, Soeharto mengutus Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo menemui Habibie di Jerman. "Saya sedang mengikuti rapat di kantor MBB saat ditelepon Duta Besar RI untuk Jerman, Achmad Tirtosudiro, yang belakangan menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia."

Habibie mengaku tidak kenal dengan Ibnu Sutowo, yang ingin bertemu dengan dia di Dusseldorf.

Esoknya, Habibie pergi ke Dusseldorf. Pertemuan itu terjadi di Presidential Suite Hotel Hilton. Baru saja masuk ruangan, dia dimaki-maki Ibnu Sutowo dengan bahasa Belanda. ”Saudara Rudy, jij moet shaamen, als Indonesier! Saudara Rudy, Anda harus malu kepada diri sendiri sebagai orang Indonesia. Kenapa Anda membangun negara lain?” kata Ibnu Sutowo.

"Saya terdiam karena ucapannya pedas tapi tepat sekali. Saya malu," kata Habibie.

Hari itu juga Ibnu Sutowo meminta Habibie pulang ke Jakarta. Habibie pun diangkat  sebagai penasihat Direktur Utama Pertamina. Sebelumnya, sekitar 1970, di Jerman, Soeharto pernah meminta Habibie pulang sewaktu-waktu jikalau diperlukan.

"Saya bersedia pulang setelah menyelesaikan urusan pekerjaan di Blohm dan mendapat restu Ludwig Bolkow. Saya memboyong keluarga pulang ke Tanah Air pada Maret 1974, hanya dua bulan setelah pertemuan dengan Marcos," katanya.

Setahun kemudian, Presiden Soeharto dan Ibnu Sutowo membentuk Divisi Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan Pertamina. Divisi ini adalah cikal-bakal Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yang kemudian menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Industri ini resmi beroperasi pada 26 April 1976. Pada 1989, Soeharto memberikan kepercayaan untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan IPTN.

"Program teknologi Pak Harto sebetulnya hanya melanjutkan idealisme Sukarno. Indonesia harus melek dan mandiri teknologi. Pengalaman kerja di Blohm membuat saya memilih berfokus pada pesawat angkut komersial. Saya memang tidak berminat membuat pesawat tempur. Saya yakin bangsa ini lebih membutuhkan pesawat komersial. Saya butuh waktu satu tahun untuk menyiapkan industri pesawat terbang Indonesia," katanya.

BJ Habibie lalu menggandeng CASA Spanyol membuat NC-212 Aviocar twin turboprop (Aviocar berbaling-baling ganda) dan CN-235 Tetuko. "Saya juga menggandeng MBB, kantor lama saya, membuat helikopter BO-105 dan Aerospatiale di Prancis untuk membuat helikopter Super Puma berkapasitas 20 orang," katanya.

Sumber: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)