Cina Larang Keras Dekorasi Natal Dijual dan Dipajang

Rabu 19 Desember 2018, 13:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Cina semakin keras menentang kebebasan beragama di antaranya melarang dekorasi Natal muncul di ruang publik dan toko-toko dilarang memajang dan menjual dekorasi Natal.

Cina memberlakukan hukuman kepada siapa saja yang melanggar aturan ini. Tindakan keras melarang festival atau pun memajang dan menjual dekorasi Natal dirasakan warga kota Langfang di provinsi Hebei.

Seperti dilaporkan South China Morning Post, Selasa, 18 Desember 2018, otoritas Langfang mengatakan siapapun yang menjual pohon Natal, krans bunga, dan Santa Klaus akan dihukum.

"Toko-toko dilarang keras melakukan pertunjukan Natal atau berjualan untuk mempromosikan," kata otoritas Langfang.

Warga diminta untuk melaporkan siapa saja yang menyaksikan kegiatan keagamaan di halaman atau taman.

Cina juga tidak memberlakukan libur selama Natal. Alasannya, partai Komunis yang berkuasa merupakan ateis. Selama bertahun-tahun otoritas Cina telah bersikap keras kepada siapa saja yang merayakan acara keagamaan di ruang publik.

Menurut laporan Telegraph, menyambut Natal, pekerja di pemerintahan Cina akan melakukan inspeksi, dan semua aktivitas keagamaan di ruang publik akan dipantau dan dilaporkan ke pihak otoritas.

Sejak Xi Jinping memimpin Cina, kebebasan beragama di negara ini semakin dipersulit. September lalu, tiga gereja yang dibangun secara independen telah ditutup. Banyak anggota gereja menghilang dan beberapa di antaranya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah.

Di sejumlah tempat di Cina, salib dan foto-foto Yesus Kristus diturunkan dan digantikan dengan bendera nasional Cina dan foto Xi. Penjualan Alkitab juga dilarang.

Sabtu pagi, lebih dari 60 polisi dan aparat sipil Cina menerobos kelas Alkitab di Guanzhou, ibukota provinsi Guangdong. Peristiwa ini terjadi setelah aparat menutup gereja Zion di Beijing yang jumlah umatnya mencapai 1,500 orang pada September lalu dan gereja Early Rain Covenant Church di Chengdu tempat beribadah 500 umat.

Meski perayaan Natal dilarang keras, ironisnya sejumlah pabrik di Cina membuat dan mengekspor pohon Natal buatan pada tahun 2017. Cina memproduksi 60 persen pohon Natal buatan dari produksi dunia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)