Tersangka Pembunuh Jamal Khashoggi pernah Belajar di Australia

Senin 22 Oktober 2018, 02:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang dokter forensik yang diduga terlibat dalam pembunuhan dan mutilasi kolumnis Washington PostJamal Khashoggy, pernah menjalani pelatihan di Victorian Institute of Forensic Medicine di Melbourne, Australia.

Dokter yang bernama Salah al-Tubaigy ini mendapat beasiswa dari pemerintah Arab Saudi saat menjalani pelatihan di sana. Tubaigy teridentifikasi oleh otoritas keamanan Turki sebagai salah satu dari 15 orang yang hadir di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Ini adalah hari ketika Khashoggi diduga dibunuh dan tubuhnya dimutilasi untuk menghilangkan bukti.

“Direktur Institut, Noel Woodford, mengatakan Tubaigy tidak melakukan otopsi ataupun prosedur forensik saat belajar di sana. Institut juga tidak mendapat keuntungan finansial dari beasiswa yang dibayarkan pemerintah Arab Saudi,” begitu dilansir ABC Net pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Media ABC Net mengkonfirmasi Tubaigy belajar selama tiga bulan di institut itu sebagai seorang forensic pathologist dari Juni 2015.

Otoritas Turki, seperti dilansir Anadolu, menyebut nama Tubaigy sebagai dokter forensik yang diduga terlibat dalam mutilasi terhadap kolumnis Jamal Khashoggi untuk menghilangkan barang bukti. Khashoggi tewas di dalam Konjen Saudi di Istanbul setelah menjalani interogasi. Hingga kini, polisi Turki dan tim investigasi dari Saudi masih mencari jasadnya.

Menurut Woodford, Tubaigy mengatakan kepada institut bahwa dia tertarik untuk mempelajari proses identifikasi korban dalam bencana massal. Ini karena dia bertanggung jawab melakukan supervisi dalam pelaksanaan ibadah tahunan haji di Mekkah. Menurut catatan yang dipublikasi, Tubaigy juga tertarik dengan otopsi.

Woodford mengaku tidak mengenal Tubaigy secara pribadi. Sedangkan Liz Manning, yang menjadi direktur program internasional, menolak untuk berkomentar soal ini.

Kepala Forensik di Kepolisian Fiji, James Kalougivaki, mengatakan dia belajar di Institut itu pada saat yang sama Tubaigy belajar. Dia mengaku tidak berinteraksi banyak dengan Tubaigy tapi merasa terkejut bahwa dia terimplikasi dalam kasus Khashoggi.

“Wow, maksud saya, saya tidak benar-benar mengenal lelaki itu. Tapi kami berada di gedung yang sama,” kata Tubaigy. “Hal yang bagus untuk mengenal latar belakang dari orang-orang yang berada di gedung sama dengan Anda,” kata dia.

Kalougivaki mengaku lebih sering berinteraksi dengan Mohammed Madadin, yang belajar di Institut itu selama 12 bulan dan juga disponsori oleh pemerintah Arab Saudi. Menurut dia, Madadin lebih ramah dibandingkan Tubaigy. Kedua lelaki asal Saudi ini menghabiskan waktu bersama secara sosial tapi Kalougivaki mengaku tidak pernah melihat keduanya di luar Institut.

Menurut Stephen Cordner, bekas direktur Institut, Tubaigy lebih banyak belajar cara menangani korban bencana massal. Saat itu, dia merupakan dokter forensik senior di Arab Saudi.

“Bagian dari tanggung-jawabnya, dia mengatakan kepada kami, adalah dia bertanggung jawab menangani bencana terutama bencana yang kadang terjadi di Mekkah selama haji,” kata Cordner.

Menurut Cordner, Tubaigy tidak melakukan otopsi selama berada di Institut. “Tapi dia mengobservasi cara otopsi. Dia menghadiri pertemuan-pertemuan akademis di Institut,” kata dia.

Cordner tidak mau berspekulasi mengenai tujuan dari Tubaigy atau tindakannya. Tapi menurut dia, situasinya kacau dan sejumlah dokter menghianati profesinya dan rasa kemanusiannya.

“Di seluruh dunia, ada dokter-dokter forensik yang menghadiri proses interogasi polisi dan terlibat dalam interogasi. Mereka bahkan ditanya oleh petugas interogasi apakah mereka bisa melakukan hal-hal spesifik tertentu dan apa konsekuensinya,” kata Cordner. “Mereka juga bisa terlibat dalam penyiksaan dan lebih dari itu. Itu sejumlah hal-hal yang pernah dilakukan sebagian dokter.” Investigasi kasus pembunuhan Jamal Khashoggy masih berlangsung hingga kini.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 April 2024, 01:20 WIB

Disdik Sukabumi Pastikan Ujian Sekolah Tingkat SD dan SMP Berjalan Lancar

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi ujian nasional, sebagai penggantinya ada penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ)
Suasana Ujian Sekolah jenjang SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat24 April 2024, 00:53 WIB

Empat Pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi Ikuti PKN 2024, Sekda Ade Jadi Mentor

Berikut daftar nama pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi yang ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VI Tahun 2024 di BPSDM Jabar.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman bersama empat pejabat eselon II yang ikuti PKN 2024. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi24 April 2024, 00:06 WIB

17 Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK

Belasan asetnya di Sukabumi disita KPK, berikut perjalanan kasus korupsi Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dari tersangka gratifikasi hingga TPPU.
Mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto saat menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus gratifikasi, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Yaumal)
Entertainment23 April 2024, 22:28 WIB

Positif Konsumsi Ganja, Selebgram Chandrika Chika dan 5 Temannya Ditangkap Polisi

Selebgram Chandrika Chika ditangkap polisi bersama 5 temannya usai terbukti menyalahgunakan narkoba jenis ganja di salah satu hotel.
Sosok selebgram Chandrika Chika. (Sumber Foto: Instagram)
Sukabumi23 April 2024, 21:55 WIB

Rumah Tertimpa Tembok Bangunan Ambruk, Lansia di Nagrak Sukabumi Terpaksa Mengungsi

Dua rumah warga yang salah satu penghuninya merupakan lansia di Nagrak Sukabumi alami kerusakan usai terdampak longsor saat hujan deras.
Kondisi rumah lansia di Nagrak Sukabumi yang alami kerusakan usai tertimpa tembok bangunan rumah warga lainnya yang ambruk karena longsor. (Sumber : P2BK Nagrak)
Sehat23 April 2024, 21:00 WIB

Lawan Asam Urat dengan 8 Obat Alami Ini, Solusi Sehat Kurangi Frekuensi Serangannya

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi Kunyit - 
Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 April 2024, 20:30 WIB

Banyak PJU Mati, Jalan Depan Komplek Perkantoran Palabuhanratu Gelap Saat Malam

Ruas Jalan Sudirman di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kondisinya gelap di malam hari, karena lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) banyak yang tidak menyala alias mati.
Kondisi lampu PJU di ruas jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, banyak yang tidak menyala | Foto : Ilyas Supendi
Gadget23 April 2024, 20:30 WIB

10 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Bagus

HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Ilustrasi Samsung A03- HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar. (Sumber : samsung.com).
Sukabumi23 April 2024, 20:05 WIB

Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Emak-emak pengemis viral yang ngamuk maksa minta sedekah terekam berulah di Cibeureum dan Baros Sukabumi.
Kolase foto tangkapan layar video viral emak-emak ngamuk maksa minta sedekah di Sukabumi. (Sumber : TikTok esapperdana)
Life23 April 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani

Kebiasaan-kebiasaan sopan membantu menciptakan lingkungan yang positif, menghormati, dan saling mendukung dalam interaksi sosial, sehingga membuat orang yang melakukannya dihormati dan disegani oleh orang lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani. (Sumber : Pexels/Mikhail Nilov.)