Eksklusif, Catatan Jurnalis Turki Soal Referendum Konstitusi

Sabtu 15 April 2017, 08:58 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bagi Selim Caglayan, referendum konstitusi Turki seperti sebuah kisah. Karena ketika semua ekspatriat Turki di seluruh dunia dapat memberikan hak suara yang akan menentukan perubahan fundamental dalam konstitusi mereka, jurnalis Turki yang sudah tinggal di Indonesia selama 11 tahun terakhir ini harus gigit jari.

Rupanya, Kedutaan Turki di Indonesia tidak membuka tempat pemungutan suara bagi warga Turki yang ingin mendukung, atau menolak referendum seperti Selim.

“Sayang sekali yang terjadi saat pemilihan di luar negeri dipenuhi dengan ketidakadilan dan tekanan. Bahkan di Indonesia tidak ada pemungutan suara,” kata Selim dalam surat elektronik kepada Tempo, Selasa pekan lalu.

Sebagai warga Turki, Selim memang berkepentingan terhadap pelaksanaan referendum yang di negara asalnya akan digelar pada (16/4). Meski ada 18 butir perubahan terhadap Konstitusi 1982, menurut Selim, hal yang paling kontroversial adalah penggantian sistem pemerintahan parlementer menjadi pemerintahan presidensial.

“Sistem presidensial yang ditawarkan dalam referendum berbeda dengan sistem presidensial yang kita ketahui. Sistem presidensial yang diajukan merupakan penggabungan dari yudisial, legislatif dan eksekutif berada di tangan satu orang, yaitu Presiden Recep Tayyip Erdogan,” ujar dia.

Selim menuding bahwa referandum menjadi hal sangat penting bagi Erdogan untuk menyelamatkan dirinya dari sejumlah kasus seperti kasus skandal yang melibatkan bankir Turki, pengusaha Iran dan beberapa anggota keluarga dari kabinet Erdogan hingga dugaan penyelundupan senjata ke Suriah.

Tak heran, menurut Selim, jika AKP, partai penguasa di Turki menggunakan segala cara untuk meraih kemenangan, yakni dukungan mayoritas terhadap referendum. Selim menyebut AKP bermain curang dengan mengatakan siapapun yang tidak memberikan "evet" atau “iya” sebagai pendukung teroris.

“Kampanye oposisi Erdogan juga tidak diberi kesempatan untuk berkampanye, beberapa dari mereka tidak mendapatkan izin untuk mengadakan rapat umum, dan tidak mendapatkan izin untuk pemberitaan di media. Bahkan pendukung pro-AKP melakukan penyerangan ketika pihak oposisi berkampanye,” ia menuturkan.

Meski begitu, Selim cukup optimistis warga yang menolak referendum akan menang. Ia meyakini hal itu berdasarkan sejumlah hasil jajak pendapat yang digelar oleh lembaga terkemuka di Turki. Apalagi Abdullah Gul, bekas presiden sekaligus pendiri AKP dengan tegas menolak referendum tersebut.

“Kalau tidak ada permainan, hasilnya pasti referendum ditolak,” ucap Selim, yakin.

Sebab, jika referendum menang, Selim dapat membayangkan masa depan suram yang akan dihadapi Turki.

Sejak kudeta gagal pada (15/7) lalu, rezim Erdogan telah memecat 134.194 pegawai negeri sipil. Mereka yang dipecat terdiri atas 7.317 akademisi dan 4.317 jaksa dan hakim. Sebanyak 95.458 orang ditangkap dan 47.685 lainnya ditahan.

Kebebasan pers di Turki pun memburuk. Sebanyak 149 perusahaan media ditutup, sementara 231 jurnalis ditahan dengan tuduhan menjadi pengikut Fethullah Gulen, tokoh Islamis yang dituding berada di balik kudeta.

“Referandum akan memberikan kekuatan kepada Erdogan sehingga tak dapat dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukannya kepada masyarakat. Jika ini berhasil dia dapat mengubah seluruh UU sesuka hatinya.”

Ia pun berharap warga Indonesia membuka mata atas apa yang dilakukan Erdogan selama ini sehingga tak mendukung referendum konstitusi Turki. “Wahai sahabat Indonesia, lihatlah apa yang dilakukan Erdogan saat ini di Turki. Jika tidak tahu tolong lihat lagi. Namun jika kalian mengetahuinya dan mendukungnya, berarti kalian sama zalimnya dengan dia.”

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic
Sukabumi04 Mei 2024, 15:45 WIB

Usia 20 Tahun, Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi

Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo melalui Kasi Humasnya Iptu Aah Saepul Rohman mengatakan bahwa pelaku berhasil di tangkap di wilayah Parungkuda.
Tampang pelaku pembunuhan pembantu di Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi