Prancis Larang Penggunaan Gelas Dan Piring Plastik

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Prancis menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan gelas dan piring plastik sekali pakai.

Sebuah hukum baru di Prancis menuntut semua peralatan makan sekali pakai dibuat dari 50 persen yang berasal dari bahan organik yang dapat diurai di rumah pada Januari 2020. Angka itu akan naik hingga 60 persen pada Januari 2025.

Angka tersebut adalah penambahan untuk Undang-undang Transisi Energi bagi Perkembangan Hijau", sebuah hukum luas yang diadopsi tahun lalu dengan tujuan memitigasi dampak perubahan iklim.

Prancis berharap menjadi pemimpin dunia dalam solusi energi dan lingkungan, dikatalisasi oleh konferensi Perubahan Iklim COP21 yang digelar di Paris Desember lalu.

150 gelas plastik terbuang setiap detik di negara itu  4,37 milyar per tahun, berdasar Asosiasi Kesehatan dan Lingkungan Prancis (ASEF) Selasa.

Hanya satu persen dari mereka yang didaur ulang, kebanyakan karena mereka terbuat dari campuran polipropilen dan polistiren.

Reaksi dunia industry

Pack2GoEurope, sebuah asosiasi industri yang mewakili pabrik pengepakan makanan Eropa mengatakan tindakan tersebut melanggar peraturan Uni Eropa (UE) atas pergerakan barang-barang bebas.

Mereka telah meminta Komisi UE untuk memblok hukum Prancis dan berkonsultasi dengan para pengacara soal mengambil langkah hukum melawan Prancis.

Hukum baru Prancis merupakan hasil kerja Ségolène Royal, Menteri Ekologi, Pembangunan Berkelanjutan dan Energi.

Rencana "Perkembangan Hijau" miliknya itu bertujuan memangkas limbah tempat pembuangan sampah hingga setengah pada 2025 dan mengurangi emisi rumah kaca sebanyak 40 persen pada 2030, dibanding level di tahun 1990.

Pada Juli, Prancis mengenakan pelarangan total pendistribusian kantong plastik ringan di kasir supermarket. sebuah tindakan yang juga sudah dilakukan di beberapa negara lain.

Bangladesh menjadi negara pertama yang melarang penggunaan kantong plastik di tahun 2002, setelah mereka mengeblok sistem drainase saat banjir. Negara-negara seperti Afrika Selatan, Kenya, Tiongkok, Rwanda dan Meksiko juga mengikuti tuntutan itu, termasuk juga negara bagian tertentu di Amerika Serikat.

Para ilmuwan memperkirakan sekitar delapan juta ton limbah plastik berakhir di samudera pada 2010, angka tersebut bisa bertambah hingga 10 kali lipat kecuali manajemen limbah internasional ditingkatkan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)