SUKABUMIUPDATE.com - Staf Observatori BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rafdi Ahadi menghimbau masyarakat di pesisir pantai dan nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang terjadi akhir akhir ini di perairan selatan Jawa Barat.
Gelombang tinggi itu yang menyebabkan perahu congkreng terdampar di Pantai Cisolok pada Rabu (2/9/2020) dini hari, setelah diterjang ombak besar. Dalam kejadian itu nelayan Cisolok yang merupakan pemilik perahu dinyatakan hilang.
BACA JUGA: Terkendala Cuaca, Tim SAR Gabungan Cari Nelayan Hilang di Karanghawu Sukabumi
Rafdi mengungkapkan gelombang tinggi sudah terjadi sejak tanggal 1 September dan diprediksikan akan terjadi hingga 7 September 2020 nanti.
Prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Jawa Barat.
"Berdasarkan rilis BMKG tinggi gelombang laut di perairan sebelah selatan Jawa Barat bisa mencapai 3,00 meter - 5,00 meter itu terjadi kemarin," ujar Rafdi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (3/9/2020).
BACA JUGA: Cari Nelayan Hilang di Karanghawu Sukabumi, Dikira Korban Ternyata Ini yang Ditemukan
Dijelaskan Rafdi prakiraan tinggi gelombang laut hasil analisa BMKG pada 3 - 6 September 2020 mencapai 3,0-4,0 meter, kemudian 7 September 2020 mencapai 2,0-3,5 meter.
"Puncaknya kemarin, untuk itu dihimbau masyarakat di pesisir pantai dan nelayan serta wisatawan agar berhati hati saat melakukan aktifitas di pantai," tandasnya.