Sesar Lokal Goyang Sukabumi, BMKG: Warga Karikil Sempat Berhamburan Keluar Rumah

Rabu 22 Juli 2020, 03:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebutkan sesar lokal di wilayah Sukabumi tengak aktif. Tiga kali terdeteksi gempa dengan magnitude dibawah tiga sejak tanggal 21 Juli dinihari hingga 22 Juli pagi tadi, gempa pertama diduga akibat pergerakan sesar citarik yang memanjang dari Palabuhanratu ke Kalapanunggal menuju Gunung Salak, dua gempa lainnya diduga akibat aktifnya sesar cimandiri yang membenang dari teluk Palabuhanratu, Kota Sukabumi, Nyalindung Hingga Cibeber Cianjur.

Gempa terkini terjadi Rabu 22 Juli 2020 pukul 05:19:17 WIB, kekuatan 2.8 magnitudo berpusat di 7.07 lintang selatan 106.65 bujur timur, 14 kilometer tenggara Palabuhanratu dengan kedalaman 18 kilometer. Titik pusat diduga berada di sekitar wilayah Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, Selasa, 21 Juli 2020 pukul 20.21,43 WIB, wilayah Sukabumi Jawa Barat kembali diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini berkekuatan 2,8 magnitudo. Episenter terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer. 

Gempa ini dirasakan di wilayah Kota Sukabumi dengan skala intensitas II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sementara di Nyalindung guncangan dirasakan dalam Skala Intensitas III MMI dengan diskripsi getaran dirasakan seakan-akan ada truk berlalu. 

BACA JUGA: Sesar Cimandiri Bergerak Pelan, Kota Sukabumi Digoyang Gempa 2.8 Magnitudo

“Informasi yang didapat dari Kepala Dusun Karikil di Nyalindung, sejumlah warga sempat lari berhamburan keluar rumah akibat terkejut karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba. Patut disyukuri hingga pagi hari ini belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai dampak gempa tersebut,” jelas ahli gempa dan tsunami BMKG, Dr Daryono kepada sukabumiupdate.com melalui pesan singkat, Rabu (22/7/2020).

 “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak dua gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri,” sambung Dr Daryono.

Sebelum sesar cimandiri bergerak, pada Selasa dinihari 21 Juli 2020, pukul 01:59:22 WIB terjadi gempa dengan kekuatan 2.4 magnitudo. Pusat gempa berada di 6.85 lintang selatan 106.67 bujur timur, 20 kilometer timurLaut Sukabumi, dengan kedalaman 97 kilometer.

“Ini gempa darat yang dalam berada dijalurnya sesar citarik,” jelas Daryono.

 

Peta sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019  wilayah Jawa Barat dengan aktivitas seismisitas paling aktif pulau di Jawa

Lebih jauh, ia menjelaskan wilayah Sukabumi (Jabar) dan Lebak (Banten) dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi. Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak bahwa wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif di pulau Jawa. 

BACA JUGA: Sesar Cimandiri Aktif, Alasan Kenapa Perumahan di Sukabumi Jangan Kaleng-kaleng

Aktivitas gempa tidak hanya terjadi di zona megathrust tetapi frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif juga sangat tinggi. Khusus data gempa sejak Januari 2020 saja menunjukkan sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jawa barat dan Benten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat. 

“Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini maka warga sepatutnya perlu untuk selalu waspada. Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa. Aktivitas gempa sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi rumah tembok dengan struktur lemah dapat roboh dan menimpa penghuninya,” beber Daryono. 

Menurut BMKG, wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa maka wajib membangun bangunan tahan gempa. Jika ada warga yang belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat maka ada pilihan lain yaitu membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang didisain menarik. 

“Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)