Yang Perlu Dilakukan Masyarakat di Era New Normal Menurut Pakar

Selasa 26 Mei 2020, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 akan mempengaruhi budaya dan laku hidup manusia. Pemerintah dan segenap elemen masyarakat mesti menyesuaikan diri dengan baik dan buruknya kehidupan yang disebut new normal atau kenormalan baru ini.

Dilansir dari tempo.co, Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, memprediksi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid III, yang berlaku pada 22 Mei-4 Juni 2020, belum akan jadi PSBB terakhir.

"Patokannya paling tidak sampai terlihat adanya penurunan tren harian kasus baru Covid-19 di bawah angka 10 sehingga benar-benar bisa diisolasi dan tak menyebar lagi. Sekarang ini baiknya fokus evaluasi ke tempat-tempat klaster lokal penularan," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Miko menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus membiasakan dan mengakomodasi masyarakat terhadap kehidupan dengan kenormalan baru tersebut selama PSBB berlangsung.

"Masyarakat harus sudah terbiasa dengan protokol kesehatan seperti memakai masker dan cuci tangan dengan sabun, walaupun Covid-19 dan PSBB nantinya sudah berakhir," tambahnya.

Pusat perbelanjaan modern seperti mal dan pasar swalayan, pasar, lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL), dan tempat-tempat potensial terhadap kepadatan masyarakat perlu segera diberikan perhatian khusus. Tugas pemerintah untuk mengajak pedagang bicara, mengakomodasi penempatan yang layak dan sehat, bersih, menjaga jarak, juga mendorong pembayaran nontunai.

Selain tempat-tempat pemenuhan kebutuhan hidup, sektor perkantoran dan tempat usaha juga pasti akan mengubah budaya kerja. Perkantoran harus tetap menjaga protokol pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak dalam ruangan, dan perhatian lebih terhadap kesehatan karyawan sebagai upaya pencegahan. Sementara, warung makan dan restoran masih perlu memprioritaskan pesan bawa pulang, menghindari kepadatan orang yang makan di tempat.

Di samping itu, masyarakat pun perlu terbiasa menggunakan masker, mandiri mempersiapkan kantong sendiri ketika berbelanja, bahkan wadah makanan-minuman yang higienis apabila diperlukan. Tempat usaha juga bisa didorong menyediakan hal tersebut demi menjaga protokol kesehatan yang bukan hanya untuk mencegah Covid-19, tetapi juga mengarah ke tingkat kesadaran akan kesehatan tubuh dengan lebih baik.

"Karena sebenarnya suksesnya PSBB itu indikatornya bukan hanya data epidemiologis tapi kepatuhan dan kesadaran masyarakat juga sehingga evaluasi kegiatan masyarakat, kepadatan jalan, pelanggaran aturan, itu harus terus diawasi demi membiasakan masyarakat," tandasnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi18 April 2024, 22:56 WIB

Anggota DPRD Beri Apresiasi Libur Lebaran 2024 di Sukabumi Nihil Korban Jiwa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim gabungan atas keberhasilan mereka dalam meningkatkan keamanan di objek wisata selama libur Lebaran 2024.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Bola18 April 2024, 22:54 WIB

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia Bungkam Australia 1-0

Gol Komang Teguh membawa Timnas Indonesia U-23 kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024.
Komang Teguh cetak gol satu-satunya Timnas Indonesia U-23 atas Australia di Piala Asia U-23 2024 Qatar. (Sumber : PSSI)
Sukabumi Memilih18 April 2024, 21:56 WIB

Usai Daftar di Demokrat dan PDIP, Ayep Zaki Buka Opsi Maju Pilwalkot Sukabumi Lewat Koalisi Besar

Pengusaha sekaligus Pembina FKDB, Ayep Zaki resmi menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke dua partai politik di Kota Sukabumi, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan
H. Ayep Zaki resmi mendaftar ke Partai Demokrat dan PDIP untuk maju Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Syams
Sehat18 April 2024, 21:00 WIB

Cara Simpel Membuat Jus Mengkudu untuk Mengontrol Gula Darah, Ini Langkahnya

Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah.
Ilustrasi - Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Angela Kim).