YouTube Hapus Video Epidemiolog Pendukung Herd Immunity

Senin 18 Mei 2020, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Epidemiolog dari Rockefeller University Knut M. Wittkowski mengatakan bahwa platform video YouTube telah menghapus videonya yang mengkritik kebijakan organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dilansir dari tempo.co, dia mencela kebijakan jaga jarak, dan mengatakan hal itu hanya memperpanjang keberadaan virus dan menganggap karantina wilayah tidak perlu dilakukan.

Wittkowski, 65 tahun, mengaku bahwa videonya yang dihapus sudah ditonton lebih dari 1,3 juta kali. Pria yang dijuluki kritikus ganas terhadap kebijakan lawan Covid-19 itu percaya bahwa virus corona harus dilawan dengan herd immunity. "Vaksin hanya tersedia ketika pandemi berakhir dan setelah cukup banyak menyebar," ujar dia, seperti dikutip laman New York Post, Sabtu, 16 Mei 2020.

Dalam video itu, pemegang dua gelar doktor, ilmu komputer dan biometri medis, itu mengatakan sekitar 80 persen dari orang-orang perlu melakukan kontak dengan virus, karena mayoritas dari mereka bahkan tidak akan menyadari ketika mereka terinfeksi.

"Saya baru saja menjelaskan itu, dan tidak tahu mengapa itu dihapus," kata dia. "Mereka tidak memberitahu. Mereka hanya mengatakan itu melanggar standar komunitasnya. Tidak ada penjelasan untuk standar itu atau standar apa yang dilanggar."

Dalam artikel dan wawancara di seluruh kanal berita, Wittkowski menyamakan Covid-19 dengan flu yang buruk. Itu kemungkinan membuat videonya menjadi target dari YouTube, yang mengatakan pada bulan April akan menghapus informasi bermasalah tentang pandemi Covid-19.

CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan apa pun yang bertentangan dengan rekomendasi WHO akan menjadi pelanggaran terhadap kebijakan platform besutan Google itu. "Karenanya penghapusan adalah bagian lain yang sangat penting dari kebijakan kami," kata Wojcicki kepada CNN.

Argumen Wittkowski dalam video yang diproduksi oleh perusahaan film Inggris Journeyman Pictures itu adalah pendapat minoritas di antara rekan-rekannya. Namun, masih dalam pemikiran arus utama dan saat ini merupakan dasar untuk pendekatan pelonggaran karantina wilayah di Swedia dalam menghadapi pandemi.

Direktur eksekutif kelompok darurat kesehatan WHO, Mike Ryan, menolak argumen Wittkowski. "Itu perhitungan yang benar-benar berbahaya, berbahaya," tutur Ryan menanggapi Wittkowski.

Rockefeller University, tempat Wittkowski bekerja selama 20 tahun juga merilis pernyataan yang tegas dan berseberangan dengannya bulan lalu.

Bukan hanya YouTube yang melalukan sensor terhadap konten-konten keliru mengenai Covid-19, beberapa media sosial seperti Facebook dan Twitter juga melakukannya. Salah satunya dua komentar yang diunggah Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

"Kami telah memperluas definisi bahaya untuk menangani konten yang bertentangan langsung dengan sumber otoritatif informasi kesehatan masyarakat global dan lokal," kata Twitter pada April tak lama setelah menghapus dua unggahan Bolsonaro.

Pada bulan yang sama Facebook mengakui bahwa mereka telah bekerja dengan pemerintah negara bagian di California, New Jersey dan Nebraska, Amerika Serikat untuk menghapus halaman yang berkaitan dengan acara anti-karantina wilayah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)