SUKABUMIUPDATE.com - Foto-foto keindahan jajaran Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak yang terlihat dari Jakarta heboh di media sosial. Dilansir dari tempo.co, pembatasan aktivitas sosial dan imbauan tetap tinggal di rumah di masa pandemi COVID-19 berada di balik udara bersih yang membuat pemandangan jelas gunung-gunung itu.
Direktur Eksekutif Walhi Nasional Nur Hidayati tak terkejut dengan foto-foto itu. Menurutnya, pemandangan itu tidak baru. “Sebenarnya kalau cerah biasa kelihatan Gunung Salak dan Gunung Gede, cuma sehari-hari karena udara Jakarta yang kotor dan berpolusi ya yang biasa itu jadi fenomenal," katanya, Sabtu 18 April 2020.
Dia berharap, 'fenomena' itu membuka kesadaran masyarakat di Jakarta bahwa selama ini udara di ibu kota kerap sangat polutif atau kotor. Kesadaran itu lalu menuntun praktik yang bisa mempertahankan kualitas udara Jakarta saat ini. “Apa mesti pandemi dulu?” kata Yaya, sapaan Nur Hidayati.
Buruknya kualitas udara Jakarta dan sekitarnya, menurut dia, disebabkan beberapa faktor. Pertama, asap dari transportasi. Kedua, asap pabrik ikut berkontribusi. Ketiga, pembangkit listrik bertenaga batu bara juga berkontribusi.
“Itu kalau semuanya berkumpul polutannya akan sebabkan udara Jakarta butek, keruh, jarak pandang terbatas,” kata Yaya.
Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir di masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan work from home (WFH) juga membuat partikulat tercuci. Lalu, dia menambahkan, arah angin yang juga bisa mengusir masalah partikulat tadi keluar dari Jakarta juga berkontribusi membuat udara menjadi lebih bersih.
Sumber: Tempo.co