SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, bersama sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi) menyelenggarakan dialog interaktif terkait dengan program pembangunan daerah dan kajian keilmuan.
BACA JUGA: Tiga Hari Terjadi Longsor dan Banjir di Kota Sukabumi, Fahmi: Tingkatkan Kesiapsiagaan
Ketua PB Himasi Eki Rukmansyah mengatakan, salah satu yang dibahas dalam dialog interaktif itu mengenai Sukabumi Smart City dan bagaimana progresnya program gerakan menuju 100 kota Smart City.
Penjelasan dari Bidang Infrastruktur TIK, Persandian, dan Irigasi Data Dikominfo Kota Sukabumi, Yuli Noviawan, kata Eki, bahwa Kota Sukabumi itu termasuk dari bagian program gerakan menuju 100 Kota Smart City.
"Ada tahapan-tahapan untuk dapat masuk gerakan menuju 100 Smart City dan Sukabumi lulus di gelombang satu tahun 2017," ucap Eki kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (11/1/2020).
Menurut pemaparan Yuli, sambung Eki, Smart City harus terus dikembangkan guna menarik investor untuk berinvestasi di Kota Sukabumi.
Sementara itu, Bidang Infrastruktur TIK, Persandian, dan Irigasi Data Dikominfo Kota Sukabumi, Yuli Noviawan menjelaskan, Kota Sukabumi sudah masuk dan lulus 100 Smart City sejak 2017 lalu dari Kementrian Kominfo.
BACA JUGA: Resolusi Wali Kota dan Bupati Sukabumi Tahun 2020
"Setiap tahun progres dan tahapannya selama ini selalu dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Kementrian Kominfo dan Akademisi apa saja capaian-capaiannya," kata Yuli melalui sambungan telepon.
Program 100 Smart City itu, sambung Yuli, dibimbing oleh Kementrian Kominfo dan sudah memiliki masterplan. Maka berdasarkan masterplan itu dievaluasi setiap tahunnya, sesuai apa tidak dengan perkembangan.
"Poinnya bisa naik, bisa juga turun. Alhamdulillah Kota Sukabumi poin dan dampaknya juga bagus," paparnya.
Yuli menjelaskan, ukuran Smart City itu tidak hanya berupa kemajuan dalam teknology atau berhubungan dengan ITE saja tetapi ada enam indikator-indikator lainnya.
"Ada enam indikator yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. Kami akan terus kembangkan indikator-indiktor itu agar Sukabumi benar-benar Sukabumi yang Smart City," ungkapnya.
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Imbau Tidak Ada Kembang Api di Malam Tahun Baru, Ajak Doa Bersama
Dampak dengan mengikuti program 100 Smart City itu, tambah Yuli, sudah banyak dirasakan dampak baiknya. Bahkan pemerintah daerah sudah meluncurkan sejumlah tool, alat aplikasi berkaitan dengan Smart City.
"Misalnya pelayanan masyarakat di bidang pelaporan ada aplikasi SUPER, pelaporan dari masyarakat ke pemda ada E-Lapor, dan lain sebagainya. Itu semua sudah berjalan," tandasnya.