SUKABUMIUPDATE.com - Zakat Infak Sodaqoh Al - Istiqomah (ZIS-Kom) Gang Koramil, Kampung Caringin Koramil RT 02/03, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, ciptakan Toilet Sampah yang merupakan terobosan baru dalam menangani persoalan sampah.
BACA JUGA: Batu Bata Terbuat dari Urine Manusia, Begini Proses Pembuatannya
Bidang Pembangunan Zis - Kom, Yogi Wiwaha menjelaskan konsep toilet sampah ini berangkat dari kebutuhan masyarakat mengenai persoalan sampah di lingkungan, yang selama ini tidak terlayani pengakutannya oleh pemerintah.
"Maka dari itu kami membuat terobosan ini sebagai jawaban untuk mengatasi persoalan-persoalan sampah tersebut. Tidak hanya itu Zis - Kom juga menyentuh semua lini, termasuk sisi lingkungan, salah satunya kebersihan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (20/3/2019).
Teknisnya alat yang dibuat ini, kata Yogi sebetulnya lebih ke arah inovatif, karena pada dasarnya menerapkan satu teknologi yang memang disederhanakan.
"Bagaimana caranya kita bisa membakar sampah di tempat kita sendiri, namun tidak menggangu lingkungan dengan menghilangkan polusi udara. Apalagi membakar sampah secara bebas itu kan dilarang," paparnya.
Sistem pembakaran untuk saat ini, lanjut Yogi menggunakan sistem Oil Burner atau menggunakan bahan bakar oli bekas dan blower. Tetapi kedepannya semuanya akan menggunakan tenaga listrik untuk memudahkan operator.
"Untuk saat ini kapasitasnya dalam satu kali pembakaran bisa dimasukan sampah 4 hingga 5 kubik. Dengan pengangkutan sampah seminggu tiga kali, yaitu Senin, Rabu dan Sabtu. Namun tergantung juga dari volume sampah, sekiranya sudah penuh kita melakukan pembakaran satu Minggu 2 kali," jelasnya.
Menurutnya, saat ini yang paling sulit menerapkan kebiasaan masyarakat dalam memilah sampah. Pasalnya sampah-sampah itu akan pisahkan antara organik dan non-organik.
"Hasil dari pembakaran ini untuk pupuk organik akan menghasilkan pupuk sedangkan non organik menjadi abu sebagai bahan baku pot kembang atau bata ringan. Sehingga hasil dari pembakaran sampah itu bernilai ekonomis," ungkapnya.
Di sisi lain, kata Yogi pilot project ini masih terkendala oleh anggaran, karena selama ini mengandalkan dari swadaya masyarakat.
"Jadi sebisanya saja kita jalani, yang penting bagaimana caranya kebutuhan masyarakat mengenai persoalan sampah ini dapat teratasi," jelasnya.
Yogi berharap ada perhatian dari pemerintah dan menjadi program yang bisa menularkan ke kampung - kampung lain. Sehingga lingkungan terbebas dari permasalahan sampah.
Keberadaan toilet sampah yang digagas oleh ZIS Kom ini, disambut baik oleh warga, salah satu Yeni Setiani (24 tahun).
"Dengan adanya toilet sampah ini sangat membantu masyarakat, karena selama ini masyarakat membuang sampah ke saluran air sehingga mengakibatkan saluran air mampet. Apalagi tidak punya tempah penampungan sampah sementara (TPS)," katanya.
"Tolilet sampah ini membuat lingkungan bersih, sehat, dan terbebas dari kotornya sampah," tandasnya.