Pendiri WhatsApp Ini Ajak Pengguna Tinggalkan Facebook, Kenapa?

Selasa 19 Maret 2019, 01:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, kembali mengajak masyarakat untuk bergabung dengannya dan meninggalkan Facebook dengan menghapus aplikasi dari ponsel mereka. Dia sebelumnya telah membuat pernyataan itu pada awal 2018, seperti dilansir laman fortune, akhir pekan lalu.

Dalam penampilannya sebagai pembicara tamu untuk kelas sarjana di almamaternya, Stanford, Acton mengkritik Facebook karena menghasilkan uang dengan memperdagangkan privasi penggunanya. Menurut laman BuzzFeed News, Acton juga menjelaskan bahwa Fecebook mengambil keuntungan dari itu.

Acton yang sekarang memimpin Signal, saingan nirlaba untuk WhatsApp, pernah ditolak Facebook ketika dirinya melamar pekerjaan di sana pada 2009. Pada tahun 2014, layanan pengiriman pesan WhatsApp dijual ke Facebook dengan nilai akuisisi seharga US$ 19 miliar, yang membuat Acton menjadi kaya.

Kemudian Acton menentang Facebook pada 2017 karena rencananya untuk memonetisasi WhatsApp. "Saya memiliki 50 karyawan, dan harus memikirkan mereka dan uang yang akan mereka hasilkan dari penjualan ini," kata Acton. "Saya harus memikirkan investor kami dan memikirkan saham minoritas saya. Saya tidak memiliki kekuatan penuh untuk mengatakan tidak jika saya mau".

Acton benar-benar keluar dari Facebook sebelum dia menerima dana bantuan akhir sebesar UD$ 850 juta yang dia kumpulkan. Acton dan salah satu pendiri WhatsApp lainnya, Jan Koum, berharap mereka dapat menciptakan cara lain untuk memonetisasi aplikasi mereka. Koum meninggalkan Facebook pada 2018, konon karena rencana Facebook untuk menggunakan data pribadi anggota WhatsApp.

Awalnya, WhatsApp akan membebani pengguna US$ 1 per tahun yang akan mendukung model privasi dan keamanan. Mereka berpikir, dengan pengguna yang cukup, itu akan menguntungkan. "Itu bukan menghasilkan uang luar biasa, dan jika Anda memiliki satu miliar pengguna. Anda akan memiliki UD$ 1 miliar pendapatan per tahun," kata Acton di Stanford. "Bukan itu yang diinginkan Google dan Facebook. Mereka menginginkan jutaan dolar".

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)