Lontaran Material Gunung Anak Krakatau Capai Garis Pantai

Selasa 21 Agustus 2018, 09:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kristianto, mengatakan lembaganya sengaja memperlebar areal terlarang untuk dimasuki di seputaran Gunung Anak Krakatau sudah sebulanan terakhir ini dari radius 1 kilometer menjadi 2 kilometer.

“Sekarang lontaran materialnya sudah sampai ke pantai,” kata dia pada Tempo di ruang kerjanya, di Bandung, Selasa, 21 Agustus 2018.

Kris mengatakan, beberapa bulan terakhir terindikasi terjadi peningkatan suplai magma Gunung Anak Krakatau. Material pijar yang terlontar akibat letusan Strombolian, yang menjadi ciri khas gunung itu, asalnya hanya terlontar seputaran kawah gunung itu, kini terpantau sudah mencapai garis pantai.

Pengamatan Gunung Anak Krakatau kini dilakukan intens di Pos Pengamatan di Pasauran, Banten, yang berjarak 42 kilometer dari gunung itu. Letusan Strombolian yang mirip kembang api itu bisa terlihat jelas di malam hari dari pos tersebut. “Material pijar itu kalau di foto dengan kamera kecepatan rendah bisa dilihat jatuhnya kemana. Ini ada yang sudah mencapai pantai,” kata Kris.

Kris mengatakan, lembaganya khawatir dengan kebiasaan wisatawan dan nelayan yang kerap nekat mendarat ke pulau Gunung Anak Krakatau di tengah kemungkinan lontaran material letusan gunung yang jangkauannya lebih jauh dari biasanya.

“Sekarang banyak wisatawan yang masuk pulau. Cuma berangkat dari peningkatan aktivitasnya itu, dengan adanya letusan menerus, makanya kita naikkan radiusnya dari 1 kilometer jadi 2 kilometer,” kata dia.

Kris mengatakan, lontaran material letusan Gunung Anak Krakatau saat ini kerap menembus jarak hingga lebih dari 1 kilometer dari puncak. Biasanya lontaran material letusan tersebut hanya jatuh di seputaran kawah. Penyebab lontaran letusan makin jauh, karena peningkatan suplai magma gunung itu. “Pengaruh dari suplainya, lontaran tadi makin jauh. Tidak disarankan sekarang ini untuk merapat ke Pulau Anak Krakatau,” kata dia.

Menurut Kris, lontaran letusan material pijar itu sebenarnya tidak berbahaya asal manusia tidak mendekatinya. Lontaran material letusan tersebut bahkan bisa dinikmati keindahannya dari pulau-pulau terdekat gunung itu. “Apalagi malam hari, sering kelihatan aktivitas letusan strombolian. Bisa dilihat lewat kamera tele di malam hari semburan material pijar tersebut,” kata dia.

Kris mengatakan, aktivitas letusan gunung Anak Krakatau relatif fluktuatif. Saat ini misalnya, abu letusan gunung itu cenderung terpantau sekitar 200-300 meter dari kawah gunung tersebut. “Lebih banyak abu letusan itu terbawa angin ke arah barat daya,” kata dia.

PVMBG mengamati aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai mengalami peningkatan sejak 25 Juni 2018 dengan peningkatan aktivitas kegempaan. Pada bulan Juli 2018 mulai terpantau gempa hembusan yang disusul dengan sejumlah letusan. Pada Sabtu, 18 Agustus 2018 misalnya terpantau 578 kali gempa letusan. “Sekarang cenderung menurun lagi. Tapi aktivitas gunung itu masih terpantau gempa letusan di atas 100 kali sehari. Pada tanggal 20 Agustus 2018 misalnya terpantau 169 kali gempa letusan,” kata Kris.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional25 April 2024, 20:03 WIB

Surya Paloh Deklarasikan NasDem Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Hal itu disampaikan Surya Paloh usai melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis, 25 April 2024.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber : IG Sufmi Dasco)
Sehat25 April 2024, 20:00 WIB

11 Kebiasaan Ini Bantu Jaga Gula Darah Anda Tetap Normal, Yuk Lakukan

Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.
Ilustrasi - Beberapa kebiasaan ini harus dimulai dari sekarang jiga ingin menjaga gula darah tetap normal.  (Sumber : Freepik/Lifestylememory)
Life25 April 2024, 19:46 WIB

Hindari 8 Aktivitas Berikut Agar Hubungan Orang Tua Dengan Anak Lebih Erat Harmonis

Ikuti tips berikut untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak Anda dalam jangka panjang.
Ilustrasi hubungan orang tua dengan anak | Foto : Sumber : Freepik/@tim kita
Sukabumi25 April 2024, 19:36 WIB

Peringati Hari Bumi, Pemuda Pabuaran Sukabumi Tebar 15.000 Bibit Ikan di Sungai Cikaso

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso.
Sejumlah pemuda di Pabuaran Sukabumi tebar ribuan bibit ikan di Sungai Cikaso. (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:32 WIB

Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri, Ini 5 Dampak Pola Asuh Helikopter Pada Anak

Pola asuh helikopter dapat berdampak negatif pada anak, karena penerapan pola asuh ini melibatkan orang tua sepenuhnya terhadap kegiatan anak.
Ilustrasi dampak pola asuh helikopter | Foto : Freepik/@jcomp
Sukabumi Memilih25 April 2024, 19:04 WIB

Fikri Abdul Aziz Daftar ke PAN: Siap Dampingi Asjap di Pilkada Sukabumi

Daftar ke PAN, Fikri Abdul Aziz memiliki keinginan untuk mendampingi Asep Japar (Asjap) di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Fikri Abdul Aziz mendaftarkan diri ke Desk Pilkada DPD PAN Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/04/2024). (Sumber : Istimewa)
Life25 April 2024, 19:00 WIB

10 Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali

Mengelola perasaan sedih dan mencapai kebahagiaan bisa menjadi perjalanan yang panjang.
Ilustrasi. Cara Menghilangkan Rasa Sedih Agar Hidup Bahagia Kembali (Sumber : pixabay.com/@Pexels)