Lawan Perui, Persib Berat di Ongkos

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Kondisi Geografis di negara Kepulauan Indonesia tentu menjadi tantangan dalam setiap sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam sepakbola. Dengan jumlah lebih dari 13 ribu pulau yang tersebar dari Rondo Merauke, Miangas hingga Dana, Indonesia bahkan lebih luas dari gabungan 11 negara dikawasan Eropa Barat.

PT Gelora Trisula Semesta (GTS), sebagai Operator kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC 2016), senantiasa menjadikan kondisi geografis sebagai pertimbangan utama dalam hal pembagian grup. Akan tetapi, dalam perjalanannya di ISC 2016 yang memakai sistem kompetisi penuh masih ditemukan berbagai kasus. Beberapa klub mengeluhkan jadwal dan jauhnya perjalanan yang harus ditempuh ketika melakoni laga tandang di luar pulau terjauh sehingga, klub harus mengeluarkan biaya ekstra untuk laga tandang.

Hal ini pun dirasakan oleh tim asal kota Kembang Persib Bandung, pasalnya pekan ini, pekan ke-14 ISC 2016 Sabtu, 06 Agustus 2016, tim kebanggaan bobotoh ini akan kembali bertandang ke salah satu tim di timur nusantara, untuk bertandang ke markas tim Perseru Serui. Padahal beberapa pekan sebelumnya mereka baru saja melakoni partai tandang di tanah Papua untuk melawan tim Persipura bahkan beberapa hari kemudian harus segera bertolak ke Pulau Sumatera untuk partai tandang melawan Semen Padang.

Untuk lebih mengetahui perihal estimasi perjalanan ke Serui, tim sukabumiupdate.com akan mencoba sedikit membedah biaya yang harus dikeluarkan manajemen Persib untuk laga tandang mereka.

Perjalanan ke Serui dari Bandung, rute yang harus ditempuh oleh para pemain beserta official team cukup panjang. Dari Bandung, mereka bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan bus. Setelah dari Jakarta langsung terbang dengan menaiki pesawat jurusan Biak dan harus transit terlebih dahulu di Makassar.

Berikut perkiraan ongkos yang harus dihabiskan Persib Bandung kala bertandang ke Markas Perseru Serui dengan asumsi biaya termurah.

Jakarta – Makassar:kurang lebih 560.000/-orang dengan perjalanan 2 jam

Makassar – Biak: kurang lebih 1.500.000/-orang, dengan perjalanan 2 jam

Biak – Serui:kurang lebih 800.000/-orang, dengan perjalanan 3 jam

Kita hitung saja biaya perjalanan dengan jumlah pemain Persib saja yang diboyong ke Serui berjumlah 17 orang maka, sekali jalan saja klub harus mengeluarkan 48.620.000/-, (belum termasuk staff pelatih dan lain-lain). Untuk pulang pergi 17 pemain Persib menghabiskan sekitar 97.240.000/-. Hitung saja berapa angka yang harus dikeluarkan hanya untuk ongkos perjalanan belum termasuk ongkos official, akomodasi dan yang lainnya. 

Persib ke papua sudah melakukan dua kali jalan, lalu dari Papua mesti Ke Padang langsung. Jarak dan mahalnya laga tandang di negara kepulauan Indonesia menjadi kekhasan tersendiri bagi klub-klub yang terlibat dalam kompetisi dalam negeri.

Sedikit banyak hal tersebut cukup merugikan bagi klub, selain padatnya jadwal tanding manajemen harus memikirkan mahalnya estimasi perjalanan tandang. Jauhnya jarak, padatnya jadwal serta membekaknya pengeluaran untuk perjalanan tandang di kompetisi kali ini bukan hanya dirasakan klub Persib Bandung saja.

Belajar dari tim Semen Padang yang pernah bertandang ke markas Serui. Mereka setidaknya harus melaui perjalanan sepanjang 6.700 Km dengan merogoh kocek sekitar 90 juta rupiah untuk sekali jalan, nilai tersebut belum termasuk akomodasi lainnya semisal hotel, makanan dan untuk ongkos pulang. Tim lainnya seperti Pusamania Borneo FC bahkan harus merelakan laga tandangnya melawan Perseru Serui di Stadion Maroa harus dinyatakan kalah Walk Out (WO) dari Perseru.

Laga tandang yang dilakoni di beberapa tempat yang daya jangkau dan mengharuskan membayar ongkos yang cukup mahal memang bukan hal yang baru dalam kompetisi di indonesia. Namun untuk menghemat setidaknya bisa disiasati, bila berkaca pada kompetisi-kompetisi sebelumnya ambil contoh ISL. Operator liga menyajikan jadwal laga tandang yang cukup efektif dan bisa menghemat biaya perjalanan klub. Pasalnya dalam kompetisi tersebut ketika laga tandang bisa disebut pula tur pulau. Ketika Persib memiliki jadwal tandang tur ke Pulau Papua misalnya, secara otomatis Persib menjalani tandang ke markas-markas klub yang berada di pulau tersebut.

Berbeda dengan kompetisi kali ini, selain tidak berkaca pada kompetisi sebelumnya meski memakai format kompetisi yang sama, namun secara teknis beberapa hal diharapkan beberapa klub diperbaiki. Salah satunya pengaturan jadwal tandang yang harus memperhatikan waktu perjalanan dan medan yang harus ditempuh, sehingga tidak merugikan stamina serta kantong manajemen klub.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi18 April 2024, 22:56 WIB

Anggota DPRD Beri Apresiasi Libur Lebaran 2024 di Sukabumi Nihil Korban Jiwa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim gabungan atas keberhasilan mereka dalam meningkatkan keamanan di objek wisata selama libur Lebaran 2024.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Bola18 April 2024, 22:54 WIB

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia Bungkam Australia 1-0

Gol Komang Teguh membawa Timnas Indonesia U-23 kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024.
Komang Teguh cetak gol satu-satunya Timnas Indonesia U-23 atas Australia di Piala Asia U-23 2024 Qatar. (Sumber : PSSI)
Sukabumi Memilih18 April 2024, 21:56 WIB

Usai Daftar di Demokrat dan PDIP, Ayep Zaki Buka Opsi Maju Pilwalkot Sukabumi Lewat Koalisi Besar

Pengusaha sekaligus Pembina FKDB, Ayep Zaki resmi menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke dua partai politik di Kota Sukabumi, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan
H. Ayep Zaki resmi mendaftar ke Partai Demokrat dan PDIP untuk maju Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Syams
Sehat18 April 2024, 21:00 WIB

Cara Simpel Membuat Jus Mengkudu untuk Mengontrol Gula Darah, Ini Langkahnya

Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah.
Ilustrasi - Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Angela Kim).
Keuangan18 April 2024, 20:30 WIB

Pengunjung Membludak Namun PAD Wisata Belum Maksimal, Ini Respons Bapenda Sukabumi

Bapenda Kabupaten Sukabumi menyoroti soal ramainya wisatawan yang berkunjung di libur Lebaran 2024 namjn tak berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah (PAD).
Para pengunjung sedang melakukan aktivitas libur lebaran di objek wisata pantai Karanghawu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi