Cari Pemimpin di Pilkades Serentak Kabupaten Sukabumi, Transparansi Dana hingga Visi Misi

Sabtu 16 November 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 240 desa di Kabupaten Sukabumi akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak hari ini, Minggu 17 November 2019. Dalam sebuah pemililhan, menang dan kalah merupakan hal yang biasa dan tantangan bukan pada saat Pilkades. Tapi apakah kades terpilih mampu menjalankan amanahnya sebagai pemimpin. Soalnya, saat ini pemerintah pusat memberikan anggaran yang begitu besar bagi desa, nilainya mencapai miliran rupiah. Tak sekedar anggaran saja, menjadi seorang kades juga mesti mampu menghadapi kondisi sosial masyarakatnya.

Hal apa yang akan dihadapi kades terpilih hasil Pilkades serentak tersebut? berikut wawancara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudi Suryadikrama dan Koordinator TAPM P3MD Kemendes PDDT RI Kabupaten Sukabumi Nandang Albian diacara tamu Mang Koko.

Evaluasi dari DPRD soal tahapan Pilkades serentak 2019?

Yang paling penting ke depan saya berharap kepada SKPD, dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi untuk segera mengajukan pengkajian evaluasi tahapan-tahapan Pilkades. Khususnya nanti ada pengkajian khusus dengan universitas yang ditunjuk. Supaya nanti tidak menghasilkan kecemburuan atau pun salah tafsir atau kesalahan-kesalahan (terkait uji kompetensi bakal calon kades) karena sistemnya harus diperbaiki. Ke depan tidak boleh lagi begini karena menyangkut kualitas kepemimpinan desa. Secara umum (tahapan Pilkades serentak 2019) mulai membaik dari yang sebelumnya, cuma belum sempurna. Di rapat komisi sudah dibahas. Maka perlu dikaji, semuanya harus dievaluasi, harus ada perbaikian.

Kepada Pak Nandang, optimiskah Pilkades serentak 2019 ini menghasilkan Kades yang kompeten?

Saya secara pribadi optimis, karena melihat kades-kades hasil dari Pilkades serentak sebelumnya sudah memperlihatkan dampak yang bagus. Faktanya begini, 2019 ini (di Kabupaten Sukabumi) sudah tidak ada kategori desa sangat tertinggal. 2018 itu masih ada 9. Ini dibuktikan dengan data yang ada di index desa membangun. 

Kalau yang mesti diperbaiki dari tahapan Pilkades serentak 2019 ini apa?

Memang di uji kompetensi (ujikom). Ujikom itu harus menjadi gawang utama, karena nanti (setelah bakal calon kades ikut dan lolos ujikom) jadi calon (yang) benar-benar menjadi kontestan yang dibutuhkan masyarakat.

Kepada pak Yudi, apakah untuk menjadi kades berkualitas harus melalui ujikom?

Menurut saya tidak itu saja, jadi bagi yang akan mencalonkan sebagai kepala desa tidak hanya sebatas mencalonkan saja. Ada niatan membangun itu harus dengan ilmu, tidak lagi seperti dulu, jadi kepala desa tidak hanya keajaiban dan takdir. Saat ini harus beriringan dengan rasional dan memang terukur. Tidak saja ujikom itu, tapi keseluruhan. Makanya perbup (Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 26 Tahun 2017) ini harus dikaji secara ilmiah lagi.

Isu yang mengemuka di Pilkades ini kan money politic, harus seperti apa sikap masyarakat? 

Sebetulnya yang harus dipikirkan para calon kepala desa itu paham betul pemerintahan hari ini berbeda dengan lalu, karena saat ini berkaitan dengan keuangan. Jadi calon kepala desa harus berpikir kuat karena anggaran (besar) ke desa. Contoh peraturan Mendagri nomor 20 tentang pengelolaan keuangan desa itu harus dipahami betul bagi calon. Nanti ujikom ini mutlak harus menguasai hal ini. 

Kalau (calon) mengeluarkan uang banyak (untuk Pilkades), maka kalau nantinya mencari pengganti (biaya calon yang dikeluarkan saat Pilkades) maka harus diperhatikan bahwa sekarang ini pengelolaan (anggaran desa) tidak bisa sertamerta. 

Sekarang kan Pilkades dibiaya pemerintah, maka mudah-mudahan dengan (dibiayai pemerintah) bisa mengurangi hal-hal seperti itu (money politick di Pilkades). Walaupun itu bertahap.

Untuk pak Nandang, bagaimana cara mengantisipasi money politic di Pilkades?

Memang keterbatasan dari pengawasan Pilkades itu (terkendala) dana yang terbatas. (Maka) pengawasan partisipatif yang paling efektif. Karena ini (Pilkades) domainnya BPD lalu membentuk panitia Pilkades. BPD legislatifnya desa sangat mungkin menjangkau masyarakat untuk melakukan pengawasan partisipatif, saya pikir ini unsur utama agar kemungkinan money politic bisa diawasi secara langsung. BPD punya hak untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk sama-sama menjadi pangawas di Pilkades itu sendiri.

Kepada Pak Yudi, soal hak pilih Pilkades banyak warga yang protes tidak mendapat undangan memilih?

Memang itu DPMD ini harus menyelesaikan dari awal, biasanya kan ada tahapan kesepakatan para saksi dari zaman DPT. Saya rasa ruang itu diberikan oleh panitia. Kalau kemudian hari (data pemilih) tidak valid biasanya diselesaikan di tingkat kepanitiannya. Ini juga bukan hanya sebatas Pilkades tapi Pilkada ke depan. Maka pendataan itu penting.

Tentang visi misi calon di Pilkades, bagaimana cara warga mengawalnya?

Visi misi yang sudah disampaikan itu akan tertuang di dalam RPJMDes. Konteksnya kalau bicara ideal dan normatif, janji-janji politik itu harus masuk (RPJMDes). Dan masyarakat punya hak untuk mengawal. RPJMDes itu rancang bangun selama satu periode (enam tahun jabatan kades), kemudian skala prioritas itu tentu akan diketahui oleh kades yang nantinya dalam bentuk kebijakan yang kemudian masyarakat butuhkan. Namun enam tahun ini ada hak untuk mereview, untuk mengkaji ulang. Misal ada 10 poin janji politik akan dilaksanakan tiga poin tuntas. Tapi di tahun berikutnya ternyata yang dibutuhkan itu di poin nomor tujuh, mungkin saja direview di tahun berikutnya, itu kan menyesuikan kebutuhan masyarakat.  

Soal transparansi penggunaan dana desa, apa pendapat pak Yudi?

Para calon ini harus mengedapankan pengetahuan tentang undang-undang desa. Jadi sebetulnya kalau sudah memahami itu mungkin tidak akan terjebak janji, tidak terjebak juga pengelolaan keuangan yang salah karena sudah diatur. Kalau (ada kades) yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, ada dua faktor, faktor karena kebutuhan atau faktor kesalahan dalam tata cara pelaporan. 

Kepada Pak Nandang, apa yang menjadi kendala kepala desa sulit melakukan keterbukaan pengelolaan dana desa?

Beragam, ada yang memang i'tikadnya tidak ada (niat) mentransparansikan (pengelolaan dana desa) tapi tidak banyak tapi tetap ada. Tapi ada juga memang i'tikadnya ingin (mentransparansikan dana desa) tapi keterbatasan pengetahuan kepala desanya atau perangkat desanya. 

Harapan Pak Nandang kepada para calon dan masyarakat yang akan memilih di Pilkades?

Berikan dan buat pilihan sebaik-baiknya agar memang keinginan hati terdalam untuk desa maju akan terwujud. Kemudian bagi calon kepala desa, sepakat untuk berserah kepada tuhan namun tetap upaya yang dilakukan sejujur dan sebaik mungkin. 

Kepada para calon dan masyarakat yang akan memilih di Pilkades, apa harapan pak Yudi?

Para sahabat dekat yang hari ini mencalonkan kepala desa yang paling perlu dipahami adalah mencintai negaranya, mencintai kabupatennya dan mencintai desanya. Baik pemenang baik yang kalah semua tujuan yang bukan kekuasaan, tapi membangun desa.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)