Pembuang Bayi Rata-rata Tak Berniat Membunuh 

Minggu 08 September 2019, 04:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat dikagetkan dengan penemuan bayi perempuan di dalam kardus di Cibeureum, Kota Sukabumi, Jumat, 12 Juli 2019 lalu. Bayi cantik tersebut kini berada di Dinsos dan dalam proses adopsi. Oleh istri Wali Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, bayi perempuan itu diberi nama Annisa Karima. 

Belum terungkap pelaku pembuangan bayi di dalam kardus di Cibeureum. Pembuangan bayi kembali terjadi, bayi perempuan dibuang di area persawahan di Desa Prianganjaya, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 21 Agustus 2019. Untuk kasus ini, polisi sudah menangkap pelaku yang tak lain adalah ibunya sendiri. Pelaku ditangkap beberapa hari setelah membuang bayinya.

Pembuangan bayi di Cibeureum dan Desa Prianganjaya, merupakan dua dari banyak kasus pembuangan bayi di Sukabumi. Psikolog dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Sukabumi Joko Kristiyanto menyatakan banyak faktor yang menyebabkan pembuangan bayi. Apa saja dan apa solusinya, berikut wawancaranya.

Apa pemicu sehingga hal ini terjadi?

Kebanyakan didasarkan atas kepanikan. Pada saat melahirkan dan apa yang terjadi pada ibunya tersebut itu luar biasa paniknya. Mereka yang membuang bayi itu 99,9 persen melahirkan sendiri, ada yang melahirkan di kamar mandi dan (ditempat) lain sebagainya. Mereka punya keberanian yang luar biasa. (Tindakan tersebut terjadi karena) Yang membuang bayi tidak nyaman dalam hidupnya dan dia harus mempertanggungjawabkan (perbuatannya) rata-rata sendirian. Tidak ada yang menemani.

Pelaku senekat itu membuang bayi, apa ada yang salah dengan psikisnya?

Kalau membuang bayi bisa dikaitkan dengan masalah jiwa, tapi tidak punya gangguan jiwa. Berbeda dengan pada saat setelah dilahirkan, bayinya dilukai atau dicekik berarti (pelaku) punya gangguan jiwa. 

Apa semua pelaku berniat membunuh bayinya? 

Rata-rata (pembuang bayi) tidak (berniat) membunuh bayi sebetulnya, tapi karena bayi diletakan atau cara menyimpannya atau dibuangnya membuat bayi tidak nyaman. Kemudian ada binatang atau segala macam sehingga bayi meninggal karena prosesnya tidak terawat dengan baik karena waktu ditemukannya juga lambat. Jarang sekali bayi yang ditemukan sejak dari awal sudah meninggal, jarang sekali.

Ada yang namanya Baby Blues, apa itu? 

Perempuan hamil kemudian melahirkan ada beberapa yang baby blues, baby blues itu satu kondisi ketidaksiapan si ibu menghadapi situasional melahirkan (lalu) muncul reaksi-reaksi, misalkan merasa hidupnya susah atau tidak diperhatikan oleh keluarga atau suaminya. Baby blues bisa juga terjadi di dalam kehidupan rumah tangga yang secara normal.

Rata-rata hasil riset, tujuh perempuan yang melahirkan ada satu orang yang berpotensi baby blues. Baby blues terjadi satu sampai dua minggu. Kalau tidak ditangani secara cepat dan akurat maka levelnya akan naik. Tanda Baby blues dia tidak mau mengurus bayi. Misalkan si ibu bayi mengedepankan style dan tampilan lalu gara-gara hamil, merasa badannya merasa tidak bagus sehingga tidak mau menyusui bayinya. Kemudian selalu menyalahkan orang lain. Cara mengatasinya adalah support sistem. Makanya di kesehatan ada suami siaga, jadi menjelang kelahiran suami sudah siap segala macam, ketika ke dokter mendampingi. Terus ada intervensi dari sisi religi, itu menguatkan (ibu bayi).

Faktor dominan yang menyebabkan pelaku nekat membuang bayi dari dalam atau luar?

Selain dirinya juga punya masalah, yang kedua tidak mendapatkan support sistem dari keluarganya, dari suami dan itu menentukan tindakan selanjutnya. Masalah ini bukan masalah yang simpel tapi masalah yang cukup komplek. Rata-rata mereka yang melakukan hubungan gelap, mereka tidak merasakan ngidam. Ngidamkan bagian dari bentuk memanjakan diri. Jangan (pelaku pembuang bayi) bermanja-manja pada siapa dia (pelaku) akan bermanja-manja. Tidak ada yang support dia. 

Kasus pembuangan bayi akibat hubungan gelap, nikah muda apakah solusinya agar terhindar dari hal negatif?

Kalau bicara dari sisi fisik, fisik ini kan ada masanya. Kalau kita mempergunakan analogi buah, buah kalau dipanen belum waktunya rasanya tidak enak. Buahnya besar tapi matangnya tidak sama dengan matang yang memang sudah waktunya. Demikian dengan nikah muda, apakah kesehatan reproduksinya dan mental mendukung?. Ketika usia muda itu punya resistensi punya potensi yang lebih besar dibandingkan dengan yang usainya sudah layak. Jangan sampai mempergunakan pola pikir daripada. 

Perbuatan nekat membuang bayi terjadi akibat masalah jiwa, lalu apa solusinya?

Kalau baru sampai dengan taraf kegelisahan, kekhawatiran itu bisa konsultasi sama orang yang paham, makanya LK3 hadir untuk memberikan solusi. (Apabila tidak ke lembaga konsultasi) harus nyari orang yang tepat (untuk konsultasi). Teman curhat paling baik tidak usah jauh-jauh, ke orang tua saja. Orang tua biologis, yang pertama. Sepahit-pahitnya harus terbuka kepada orang tua dan orang tua harus punya kemampuan menerima itu minimal memberikan kenyamanan. Kalau tidak ke orang tua apabila sudah tidak punya, ke tokoh agama. Kalau masih sekolah ke guru.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)