Menatap Masa Depan Wisata Sukabumi dari Kacamata Pegiat Wisata

Minggu 23 Juni 2019, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu diantara sekian banyak pegiat wisata di Kabupaten Sukabumi, ada satu nama yang menyorot perhatian. Ia adalah Asep Hidayat. Selain pegiat wisata, pria yang pernah menjadi seorang TKI itu dikenal sebagai salah satu founder Desa Wisata Hanjeli, founder Wisata Alam Sukabumi, serta founder Hayu Ka Sukabumi.

Bagaimana sepak terjang Asep dalam mengangkat berbagai potensi wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi? Simak wawancara khusus sukabumiupdate.com berikut ini bersama Asep Hidayat.

Bagaimana cerita awalnya sehingga menjadi pegiat wisata Sukabumi?

Tahun 2009 lalu, saya pulang dari Arab Saudi. Saya mantan TKI. Kalau bahasa sekarang namanya buruh migran. Kebetulan ada sedikit rezeki. Begitu pulang saya bingung mau ngapain. Kebetulan teman-teman yang di Palabuhanratu dan di Jampang Kulon nelepon. Ngajak main.

Saya waktu itu muter-muter, dari Kota Sukabumi, ke Banten, terus sampai Ujung Genteng. Kemudian ke Tegalbuleud, Sagaranten, Nyalindung, dan wilayah lainnya. Dari perjalanan itu saya menemukan satu hal yang luar biasa. Terutama kaitan dengan potensi wisata.

Kebetulan saat itu saya bawa kamera kecil, kamera pocket, dari sana saya mulai tertarik dengan dunia wisata. Nah tahun 2010 bulan Juni, saya membuat grup Facebook Objek Wisata Sukabumi. Awalnya ada satu, dua, tiga member. Sampai 2012 itu jadi sekitar 3.000 member.

Kemudian saya ketemu sama Kang Dedi Suhendra, lalu konsultasi, dan diubah namanya jadi Wisata Alam Sukabumi. Alhamdulillah sekarang membernya ada sekitar 72.000. Ini awalnya dari hobi.

Apa motivasi anda menjadi pegiat wisata di Sukabumi?

Motivasi saya cuma satu, ingin orang lain datang ke Sukabumi dan melihat potensi wisata alamnya. Sampai saat ini Sukabumi sudah menjadi referensi wisata orang luar kota. Dari Jakarta, Bogor dan kabupaten/kota lainnya, kebanyakan ingin berkunjung ke Sukabumi.

Anda sering jalan-jalan dan mengelola media sosial, dari mana anda membiayainya?

Saya sebetulnya jadi seorang guru, dari tahun 2010 sampai tahun 2019. Ada beberapa gaji yang saya sisipkan, enggak besar lah. Dulu sebelum menikah, saya pasti jalan-jalan. Pasti menjadi spot bari. Itu jadi komitmen saya. Alhamdulillah murni dana pribadi. Saya menyisihkan gaji saya.

Pernah disepelekan atau dianggap tak ada gunanya mempromosikan wisata Sukabumi?

Bukan pernah lagi. Sering. Teman guru juga pernah ada yang bertanya, ngapain capek-capek begitu. Saya jawab ini soal kepuasan hati. Dan saya mah orangnya sering eksplore. Katanya kalau punya duit mah mending beliin ini itu. Padahal mah ini soal passion.

Saya berkomitmen untuk Sukabumi. Sukabumi itu indah dan sangat luar biasa. Sayang kalau potensi ini disia-siakan, tidak dimanfaatkan.

Apa yang anda dapatkan dari kegiatan anda ini?

Pertama menambah teman. Silaturahmi dan menambah relasi. Lalu yang paling utama adalah kepuasan hati. Saya dengan teman-teman di Jampang kalau kemana-mana pakai dana pribadi.

Seperti apa mimpi anda untuk wisata di Sukabumi?

Mimpi saya ingin wisata Sukabumi dikelola dengan baik dan profesional. Kemudian kami ingin pengelolaan berbasis masyarakat.

Contohnya mengundang investor. Itu seperti pisau bermata dua. Sukabumi harus belajar dari daerah lain yang sudah menggunakan pola wisata berbasis masyarakat

Apa yang ingin anda sampaikan kepada semua pihak soal wisata Sukabumi?

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu memberikan support. Harapan saya semua pihak harus berkolaborasi. Jangan sampai tercerai-berai. Poin pentingnya ada disana. Kolaborasi itu baik pemerintah, masyarakat, maupun elemen lainnya, termasuk media juga ikut berkolaborasi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)