Sudah Tahu Belum? Bayar Zakat Sudah Berbasis Android via Go-Pay

Minggu 26 Mei 2019, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jelang berakhirnya bulan suci ramadan, umat muslim biasanya diwajibkan membayar zakat, salah satunya yakni zakat fitrah. Kini, dengan kemajuan teknologi finansial (fintech), membayar zakat bisa menggunakan uang elektronik dan berbagai alat pembayaran nontunai lainnya, salah satunya yakni menggunakan aplikasi Go-Pay.

Sebelum jauh membahas tentang inovasi fintech yang memudahkan masyarakat membayar kewajiban berzakat, sudah tahukah anda mengenai penjelasan dari pada zakat itu seperti apa, seperti misalnya siapa saja sih yang wajib membayar zakat, siapa yang berhak menerima zakat, apa saja jenis-jenis zakat dan lainnya seputar zakat ini. Simak kutipan wawancara sukabumiupdate.com bersama dengan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi, Fifi Kusumajaya.

Apa pengertian dari zakat itu menurut anda?

Kalau di dalam Alquran itu, zakat itu sama dengan sedekah. Nah, sedekah itu ada yang wajib dan ada yang sunat, yang wajib itu salah satunya zakat maal dan zakat fitrah. Kalo secara pengertian, zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah mencapai syarat yang diatur sesuai aturan agama, dikeluarkan kepada 8 asnaf penerima zakat. Menurut Bahasa kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah.

Apa saja jenis zakat itu?

Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat maal. Secara lebih rinci, zakat maal ini memiliki delapan jenis diantaranya ada zakat penghasilan, zakat emas dan perak, zakat perusahaan, zakat perdagangan, zakat saham, zakat reksadana, zakat rikaz dan zakat lain sebagainya.

Siapa saja yang wajib membayar zakat itu dan kenapa umat islam diwajibkan untuk berzakat?

Yang lima syarat seseorang itu diwajibkan membayar zakat, syaratnya yakni beragama islam, berakal dan baligh, orang yang merdeka, memiliki nisab atau kelebihan harta dan seseorang yang memiliki hartanya secara penuh dan diperoleh dengan cara halal. Mengenai nisab itu ada ketentuannya, yakni seseorang yang memiliki penghasilan kotor dalam setahun mencapai 85 gram emas atau setara dengan harga emas itu.

Lalu umat islam itu diwajibkan membayar zakat dikarenakan zakat itu rukun islam yang ketiga. Zakat ini mempunyai banyak fungsi salah satunya yakni fungsi sosial selain sebagai fungsi daripada ibadah. Karena di dalam sistem ekonomi islam itu, disebutkan bahwa tidak ada uang yang menumpuk pada satu orang. Dengan zakat ini seseorang dipaksa untuk mendistribusikan kekayaannya kepada yang lain. Makannya ketika orang membayar zakat, insyallah banyak orang-orang lain juga yang tertolong.

Siapa saja yang berhak menerima dari hasil zakat tersebut?

Kita sebutnya sebagai asnaf, nah asnaf ini ada delapan golongan. Yang pertama adalah fakir, fakir adalah mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, yang kedua miskin adalah mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupannya, yang ketiga amil adalah mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Keempat Muallaf. Adalah mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah, yang kelima hamba sahaya adalah mereka budak yang ingin memerdekakan dirinya, yang keenam Gharimin adalah mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya, yang ketujuh Fisabilillah adalah mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, yang kedelapan ibnu sabil adalah mereka ang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Mengenai potensi zakat dari para ASN Pemda Kota Sukabumi nih, berapa jumlahnya?

Ini sudah kita hitung, rata-rata ASN itu pendapatan per tahunnya itu sudah di atas nisab atau setara dengan 85 gram itu, rata-rata sudah bergaji Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, jadi para ASN ini memang masuk ke dalam kategori orang yang wajib membayar zakat. Kita ambil contoh, dalam se bulan itu mereka rata-rata wajib membayar zakat sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu, kalau Rp 200 ribu per bulan dikalikan dengan se tahun dengan jumlah ASN di pemda Kota Sukabumi itu mencapai kurang lebih 3.700 orang, potensi zakat yang dihasilkan mencapai Rp 8,9 miliyar per tahun. Meskipun, yang masuk ke Baznas masih di bawah itu jumlahnya.

Misalkan kita ada di luar negeri, itu bagaiamana membayar zakatnya?

Berdasarkan syariah, katakanlah sedekah itu dianjurkan diprioritaskan diberikan kepada keluarga terdekat dulu atau tetangga. Jadi di sini ada faktor lokasi juga, zakat itu lebih utama diberikan kepad orang-orang terdekat kita dulu. Nah, untuk yang sedang berada di luar negeri, zakatnya bisa dikirimkan ke keluarganya yang ada di Indonesia lalu diberikan kepada keluarganya yang sedang membutuhkan atau tetangganya di Indonesia.

Nah sekarang kita mau bahas tentang kemudahan membayar pajak dengan adanya fintech, itu bagaimana?

Jadi Baznas nasional telah membuka peluang bagi umat muslim untuk mulai bersedekah lewat fintech ini. Hal ini dilakukan dikarenakan banyak orang yang sudah mulai bermigrasi dari pembayaran zakat melalui tunai ke fintech. Baznas akhinrya bekerja sama dengan Go-Pay sebagai penyalur zakat dari masyarakat.

Proses pemberian zakat dengan Go-Pay ini dapat dilakukan melalui pembayaran QR Code. Caranya, umat yang telah berniat untuk berzakat dapat langsung memindai QR Code milik Go-Pay yang terpasang di sejumlah tempat umum. Donasi yang dikehendaki pun lantas terpotong dari saldo Go-Pay yang dimiliki oleh orang tersebut. Kita rencanaya akan memasang QR Code ini di mal, stasiun kereta api, perkantoran, hingga pasar. Tentu saja ini salah aspek kemudahan yang ingin kita berikan kepada masyarakat khususnya dalam membayar zakat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak