Afung, Politik, Tionghoa dan Mimpi Membahagiakan Warga Kota Sukabumi

Jumat 25 Januari 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Lahir 6 Juni 1956, Henry Slamet saat ini menjadi salah satu simbol politik etnis Tionghoa di Kota Sukabumi. Suami dari Drg Lily Mustapa, saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Sukabumi dari Fraksi Partai Demokrat.

15 tahun sudah ko Afung menggeluti dunia perpolitikan di tanah kelahirannya ini. Pada pemilu 27 Juli 2019 mendatang, ia kembali dipercaya Partai Demokrat sebagai calon legaslatif untuk Kota Sukabumi.

Sukabumiupdate.com, beberapa hari silam sempat ngobrol santai dengan ko Afung di rumahnya Jalan Gudang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi. Tak banyak mimpinya sebagai wakil rakyat, ayah dari tiga anak laki-laki ini ingin membuat warga Kota Sukabumi lebih bahagia.

Berikut tanya jawab singkat dengan pria yang memperoleh gelar “tukang insinyur” teknik mesin dari Unika Atmajaya Jakarta ini:

Apa yang melatar belakangi anda terjun ke dunia politik?

Yang pasti, karena dari pemerintah tentang undang-undang itu lebih terbuka. Jadi kita merasa bahwa, etnis tionghoa juga perlu ada perwakilannya, kalau dulu jaman Presidennya pak Soeharto diangkat, tapi dengan sistem pemilihan sekarang, mau tidak mau kita harus masuk ke dalam partai.

Dengan masuknya menjadi anggota DPRD, minimal kita sudah ikut membangun negara ini, jadi jangan ada kesan etnis tionghoa itu hanya bergerak di bidang ekonomi di perdagangan, kita pun harus ada perwakilannya.

Ada yang berpendapat Etnis Tionghoa itu bergelut di dunia politik hanya untuk mengamankan aset atau usahanya saja! Bagaimana menepis pendapat itu?

Saya kira tidak seperti itu, bukan soal aman mengamankan dan sebenarnya dari dulu juga etnis tionghoa itu sudah masuk politik, tetapi kita tau lah di 1963-1966 itu mukin mereka menjadi trauma masuk ke politik. Saya kira sekarang waktunya kita harus melakukan perubah itu. Jadi tidak ada kaitannya dengan pengamanan ekonomi dan segala macam, cuma kita merasa ada wakilnya, ibarat masakan kita menjadi garamnya lah, kita bisa menggarami walaupun sedikit. 

Selama ini apa tantangan menjadi anggota DPRD di Kota Sukabumi?

Saya kira sama saja dengan kandidat yang lain, hanya keterpilihan saja.

Apa alasan anda memilih Partai Demokrat?

Dulu itu Partai Demokrat paling mudah untuk masuknya, karena waktu itu mungkin bisa dianggap partai baru. Kemudian dari sisi idiologi sesuai, Nasionalis Religius. 

Anda sudah menjadi anggota DPRD selama tiga periode. Kenapa tidak mencalonkan diri ke provinsi atau ke pusat?

Sebenarnya ada keinginan untuk naik ke provinsi dan pusat, tapi kan kita tau dengan sistem yang sekarang di batasi sesuai dengan kuotanya. Provinsi maupun pusat saya siap, sama saja tinggal bagaimana serius berjuang.

Apa misi yang anda bawa untuk Kota Sukabumi?

Sebenarnya saya ingin membuat seluruh warga Kota Sukabumi bahagia dengan mencukupi kebutuhan dasarnya. Seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Bahkan kita sudah mencoba untuk pendidikan gratis, minimal sampai SMP.

Anggota dewan itu dari berbagai latar belakang, salah satunya pengusaha yang sudah mapan secara ekonomi seperti anda, apa yang anda cari?

Justru keterwakilan tadi. DPRD itu kan mewakili masyarakat di Kota Sukabumi dan di Sukabumi itu saya kira sudah cukup bagus, ada etnis tionghoa, Jawa, Batak, Padang dan lain sebagainya. Jadi tidak secara khusus memperjuangkan satu suku, tapi memperjuangkan seluruh masyarakat Kota Sukabumi.

Sebagai seorang anggota dewan dan pengusaha, bagaimana membagi waktu itu?

Kalau bisnis ada anak-anak yang membantu, jadi waktu saya banyak untuk ke DPRD atau mengabdi untuk masyarakat.  

Apakah tahun ini optimis bisa kembali menjadi anggota dewan, sedangkan banyak juga dari kalangan muda yang maju menjadi caleg?

Kalu mau maju, ya kita harus optimis, negara ini harus dipimpin oleh orang-orang optimis. Apalagi dengan banyaknya kalangan muda yang ikut nyaleg. Sehingga nanti belajar dari yang lebih tua atau berpengalaman.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)