SUKABUMIUPDATE.com – Mimpi warga pesisir Sukabumi memiliki pantai yang bersih dari sampah harus dimulai dari sekarang. Hari ini, Jumat (11/1/2019) puluhan warga yang tinggal di pesisir Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu bergerak untuk membersihkan sampai dari bibir pantai.
Mereka adalah warga yang selama ini banyak menggantungkan hidup dari pantai, khususnya sektor wisata. Tantangan tersendiri untuk melihat pantai Citepus bersih dari sampah, karena tingginya volume sampah itu sendiri.
Garis pantai sepanjang muara Citepis hingga Masjid Istiqomah hari ini menjadi target aksi sapu bersih sampah. Berbekal alat seadanya warga mengumpulkan sampah organik untuk langsung dibakar atau dikumbur, sementara sampah anorganik, warga dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.
"Alhamdulillah, kami bersama warga lainya melakukan usulan ke dinas kebersihan akhirnya di respon serta 12 orang dari dinas kebersihan dan dibantu warga sebagian membersihkan depan warungnya masing-masing," ujar Asep Edom Kepala Operasional dan SDM Balawista.
Menurutnya, hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat volume sampah dari sungai di sekitar muara meningkat drastis. Banyak sampah yang terbawa air dari aliran sungai Citepus disapu gelombang tinggi hingga mengotori sepanjang garis pantai.
Masih kata Asep edom, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih minim. Masyarakat atau pengusaha hotel restoran yang ada disekitar pinggir pantai juga harus ikut bertanggungjawab menjaga dan merawat kebersihan pantai.
BACA JUGA: Sampah di Jalur Wisata Ciracap Sukabumi Diangkut, Disperkimsih Minta Warga Jaga Kebersihan
"Kedepan mudah mudahan semua pihak terkait baik dari unsur pemerintahan serius dan berkesinambungan merawat lingkungan, adanya payung hukum tentang kebersihan benar benar diterapkan agar bisa memberi epek jera bagu yang melanggar atau membuang sampah sembarangan," pungkasnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi Denis Eriska menambahkan aksi seperti ini akan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. "Alhamdulillah untuk penanganan yang sifatnya organik langsung di kubur di lokasi, kalau yang sifatnya anorganik ya kita angkut ke TPA," singkatnya.