SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam tim Senam Poco-Poco Sanggar TSC Aerobic Sukabumi menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Mereka berhasil mendulang piala juara II dalam Lomba Senam Poco-Poco Nusantara Tingkat Nasional ke-7 dan lomba senam poco-poco Guines World Record (GWR) memperebutkan Piala Ibu Negara. Lomba digelar di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (16/12/2018).
Tim terdiri dari sembilan orang. Diantaranya Yeti Sumiati (41 tahun) dan Astry Saripatunnissa (23 tahun) yang bertugas sebagai tim manager. Kemudian ada tujuh orang penari, yakni Ella Nurlaelasari(41 tahun), Yuliani Kania Resty (23 tahun), Yuliana Siti Rukmana (25 tahun), Nadya Putri Sari (22 tahun), Erni Maryani (38 tahun), Astri Damayanti (26 tahun) dan Rillah Khoerilah (38 tahun). Ella Nurlaelasari atau karib disapa Ella Eltox adalah leadernya.
"Awalnya kan ada share dari grup tim instruktur Poco-poco GWR. Disitu ada informasi lomba kreasi senam Poco-poco berbagai kategori. Berhubung kita dari kategori umum, kita bilatkan tekad ikut serta di kategori itu. Daftarnya sekitar tanggal 30 November kalau enggak salah. Itu belum latihan. Kita berembuk, daftar cari pengalaman," ungkap Ella saat diwawancarai sukabumiupdate.com, di Pendopo Sukabumi, Selasa (18/12/2018).
Mulanya, Ella dan kawan-kawan tak menyangka bakal menyabet juara II. Mereka harus bersaing bersama tim lain yang berdatangan dari seluruh pelosok nusantara.
BACA JUGA: Sambut Asian Games, Perwosi Kabupaten Sukabumi Ikut The Largest Poco-Poco Dance
Ella mengaku hanya melakukan persiapan seadanya tanpa bantuan dari pemerintah, atau pihak manapun. Ia dan timnya berangkat bermodalkan niat dan tekad yang kuat untuk ikut serta dalam perhelatan bergengsi tersebut.
"Pas begitu disebutkan tim kita yang dapat juara, langsung semuanya teriak, lompat kegirangan. Merinding pas dengar tim kita yang disebutkan jadi juara tingkat nasional. Sampai sekarang masih enggak percaya. Itu mungkin gunanya kita ikut technical meeting, supaya tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan pada saat penilaian," ulasnya.
Ella mengaku ini pencapaian yang sekaligus memecahkan rekor. Meski sering mengikuti perlombaan serupa di tingkat daerah maupun provinsi, namun ini kali pertama ia mendapat titel juara tingkat nasional.
BACA JUGA: Dosen dan Alumni FKIP UMMI Jadi Instruktur Guinness World Records Poco-Poco Dance 2018
Bahkan Ia mengaku sempat minder saat melihat persiapan tim lain yang terbilang cukup matang, ketimbang ia yang hanya berangkat sembilan orang naik satu mobil yang seharusnya diisi maksimal enam orang. Meski demikian, hal itu tak menyurutkan niatnya untuk menampilkan yang terbaik dan mengharumkan nama Sukabumi.
"Semua itu didampingi pelatihnya, kalau kita mah ya segini aja. Merangkap desainer kostum, koreografer, pelatih, penyusun musik dan lain sebagainya. Kita bikin kostum pakai bahan-bahan yang sudah ada, ditambah sedikit belanja properti. Bukan sempat lagi, kita mah minder. Tapi alhamdulillah, karena kita sudah sering ikut lomba, jadi bisa tetap percaya diri lah," ungkapnya.
Jerih payah mereka akhirnya membuahkan hasil dan mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono. Selasa siang, mereka bisa bertatap muka langsung dengan Adjo di Pendopo Sukabumi, seraya mencurahkan isi hati agar keberadaan mereka lebih diperhatikan oleh pemerintah. Kepada sukabumiupdate.com, Adjo mengaku turut bangga dan angkat jempol atas prestasi tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada TSC, sanggar senam yang berhasil mengharumkan nama Sukabumi. Bukan hanya menjadi juara, tapi juga mengharumkan nama Sukabumi. Semoga kedepan, komunitas-komunitas, sanggar senam yang lainnya bisa mengikuti apabila ada event-event seperti itu, baik di berbagai tingkatan. Selain menyalurkan minat, berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh, sekaligus bisa membawa nama baik Sukabumi," pungkas Adjo.