SUKABUMIUPATE.com - Sirine mobil ambulans meraung-raung di tengah kemacetan di jalan Siliwangi, Cibadak, Senin (18/6/2018) malam itu. Di tengah kemacetan parah karena membludaknya kendaraan yang masuk ke jalur Sukabumi pada libur lebaran, ambulans ini terus mencari celah agar dapat terus melaju menuju RSUD Sekarwangi, Cibadak.
Nampak, tiga sepeda motor bebek di depannya mengawal dan memberi isyarat kepada pengendara lain untuk membuka jalan. Ambulans pun bebas dari kemacetan dan meluncur ke parkiran IGD RSUD Sekarwangi lalu menurunkan pasien.
Sedangkan tiga motor yang mengawal di parkir tak jauh dari ruang IGD. Pengendaranya merupakan tiga orang remaja yang merupakan relawan Indonesia Escorting Ambulance (IEA) Korwil Sukabumi Raya.
BACA JUGA: Paguyuban Pajampangan Sadulur Sukabumi Gelar Anniversary ke-2, Santunan dan Khitanan Massal
Tiga orang yang mengawal ambulans itu adalah Ikbal Nasution (18 tahun), M Ricky Noval (18 tahun) dan Natael Deo (20 tahun). IEA merupakan relawan yang selalu siap mengawal dan membuka jalan bagi ambulans.
IEA sudah tersebar di seluruh daerah adapun para anggotanya terdiri dari para relawan yang sukarela membantu.
Ikbal mengungkapkan, bergabung dengan IEA sudah enam bulan. Remaja yang baru lulus sekolah ini mengaku senang menjalani pekerjaan ini meski tak mendapat apa-apa. Dia mengaku ikhlas menolong orang.
Keinginannya bergabung dengan IEA karena sering kali melihat mobil ambulans terjebak kemacetan. Padahal didalam ambulanc tersebut ada pasien yang harus segera mendapatkan pertolongan.
IEA Kowil Sukabumi Raya, kata Ikbal, sudah memiliki banyak anggota.
"Di Sukabumi lumayan banyak anggotanya, Ikbal, Ricky, Astra, Pandu, Morge, Aldo, Fourtian, Zemi, Imam, Ilham, Chandra, Galuh, Agung, Abdul Azis, Deo, Bagus, Ricky dan Andri," ujarnya.
Menurut Ikbal, para anggota ini saling kenal tanpa disengaja. Seperti Ikbal yang ketemu dengan relawan IEA di rumah sakit kemudian bergabung dengan IEA. Ada juga yang kenal di media sosial. Mereka tergerak bergabung karena keinginan untuk menolong.
"Semua anggota tergugah untuk menolong. Itu saja," ujarnya.
BACA JUGA: Reuni Akbar SMP PGRI dan SMPN 1 Purabaya meriah
Ikbal menuturkan, IEA pertama kali muncul di Jakarta yang dipelopori oleh bang Bisma. Bisma saat itu tergerak membantu ambulans yang terjebak kemacetan. Setelah itu menyebar ke sejumlah daerah.
Untuk di Sukabumi sendiri, IEA bertugas mengawal ambulans dari rumah sakit ke rumah sakit. Diantaranya RSUD Sekarwangi, RSUD R Syamsudin SH, RS Paru Cisarua Bogor dan RS Ciawi, Bogor.
Relawan IEA ini biasanya mangkal di puskemas dan rumah sakit. Dalam menjalankan tugasnya mereka menggunakan fasilitas whatsapp grup. Di grup itu, mereka memasukan nomor-nomor handphone para sopir ambulans.
BACA JUGA: Gowes dari Tangerang Demi Nikmati Objek Wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu
Bertugas sebagai anggota IEA bukan tanpa kendala. Saat mengawal ambulans kerap kali banyak pengendara yang tidak sadar dan menutup jalan. Meski demikian, hal itu tak pernah menjadi halangan dan kini sudah banyak yang mendukung tugas IEA ini termasuk pihak kepolisian. Bahkan orang tua pun mendukung.
Dalam menjalankan tugasnya, Ikbal, Ricky dan Natael menggunakan motor sendiri mesti pemberian orang tua.
"Orang tua ngizinin dan ngasih support," timpal Ricky.