SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Kebon Pedes, Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, memiliki tradisi yang khas menyambut Idul Fitri, yaitu perang bedil lodong.
Perang bedil lodong yang mengeluarkan suara menggelegar itu dimulai sejak tahun 1980 dan masih dipertahankan hingga kini.
BACA JUGA: Alun-alun Masjid Agung Cicurug Sukabumi Dibersihkan Jelang Shalat Idul Fitri
Sejak pemerintah menyatakan idul fitri 1 Syawal 1439 H ini jatuh
pada Jumat (15/6/2018), pada malam takbirnya ratusan warga secara serempak menyalakan lodong.
Lodong terbuat dari bambu gombong dengan bahan pemicu ledakan karbit yang dicampur air.
Menurut salah satu warga Muhamad Riyan (34 tahun) perang bedil lodong dilaksankan setiap malam takbiran serta sudah secara turun menurun. Setiap kali perang lodong jumlah Lodong bisa sampai ratusan buah.
"Untuk tahun ini warga mempersiapkan sekitar 250 buah lodong di lima titik di Kampung Sasagaran dan kebon Pedes," ungkap Riyan.
Sementara itu, Kapolsek Kebon Pedes Iptu Yanto Sudiarto mengungkapkan pihak kepolisian melakukan langkah antisipasi berupa pengawasan serta menurunkan anggotanya untuk pengamanan di sejumlah kampung yang merayakan budaya perang lodong ini.
"Kami beserta anggota lainya mengawasi langsung kegiatan ini guna antisipasi dari hal- hal diluar dugaan," jelasnya.