Suku Bugis Hingga Perkantoran Belanda, Menelusuri Sejarah Kecamatan Nyalindung Sukabumi

Rabu 09 Mei 2018, 15:52 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ada banyak sejarah yang melatarbelakangi keberadaan sebuah daerah salah satunya Kecamatan Nyalindung. Berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, dulunya Nyalindung merupakan pusat perkantoran perusahaan saat zaman kolonial belanda.

Nyalindung awal mulanya hanya sebuah desa namun begitu luas seiring perkembangan zaman maka dimekarkan kemudian menjadi sebuah kecamatan. Kini Kecamatan Nyalindung terdiri dari 10 desa, yaitu Cisitu, Nyalindung, Kertaangsana, Mekarsari, Bojongkalong, Bojongsari, Sukamaju, Wangunreja, Neglasari, Cijangkar.

Tokoh masyarakat Nyalindung Mohammad Djuin (82 tahun) menuturkan, nyalindung memiliki arti panyalindungan atau dalam bahasa Indonesia persembunyian.

BACA JUGA:  SRBC 2018, Ada Mobilnya Dilan di GWK Sukabumi

Nyalindung memiliki sumber daya alam yang melimpah. Teh, kopi dan rempah-rempah tumbuh subur sehingga dulunya banyak perkantoran Belanda yang mengelola hasil bumi Nyalindung.

"Dahulu Nyalindung ini justru adalah pusat dari perusahaan milik Belanda," jelas pria yang akrab disapa Abah Djuin ini kepada sukabumiupdate.com.

Namun ketika Jepang menjajah Indonesia, hasil bumi dari Nyalindung dihabiskan.

"Yang merusak itu justru bangsa Jepang, karena mereka tak pernah menanam hanya mengambil hasil alamnya saja," imbuhnya.

Yang menarik, kata Abah, leluhur masyarakat Nyalindung berasal dari suku Bugis Makassar yang mengembara lalu memiliki keturunan.

BACA JUGA: 45 Tahun HKTI, Berkarya Memberikan Solusi Bagi Petani

"Menurut cerita orang tua saya dulu, leluhur di Nyalindung ini adalah Uyut Lurah atau Raksa Praja yang bernama asli Unrus merupakan seorang lelaki keturunan Bugis Makassar," ungkap warga Kampung Kebontengah, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini.

Menurut Abah, Uyut Unrus ke Nyalindung datang pada tahun 1418 Masehi kemudian menikah dengan wanita asal Sagaranten dan memiliki 10 orang anak.

"Keturunan Uyut Unrus saat ini menyebar di seluruh pelosok Nyalindung dan sebagian Purabaya, karena dahulu sebagian daerah Purabaya itu masuk ke dalam wilayah Nyalindung," sambung Abah yang piawai bermain silat dan ahli patah tulang ini.

Abah Djuin menjelaskan bahwa talaga warna dan goa siluman merupakan tempat yang tidak bisa lepas dari sejarah terbentuknya Nyalindung.

"Talaga Warna dahulunya adalah tempat pertapaan, bahkan waktu abah kecil di tempat itu banyak di temukan batara karang (sejenis mumi yang di percaya sebagai petapa yang tubuhnya mengecil)," sambungnya.

Sementara itu goa siluman menjadi bagian sejarah penjajahan di tanah air karena menjadi tempat bersembunyi para pejuang kemerdekaan saat itu.

BACA JUGA: Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar Bersama Ustad Evie Effendi di Cicurug Sukabumi

"Di tahun 1982 Abah pernah membuktikan bahwa keangkeran goa siluman hanya mitos, abah mengajak unsur pemerintah untuk masuk ke dalam goa dan alhamdulillah hingga saat ini goa tersebut dapat di kunjungi," ungkap nya.

Menurut dia, seluruh daerah memiliki sumber daya alam yang melimpah dan mesti dilestarikan karena alam dan manusia seperti gula dan manisnya. Demikian juga dengan sejarah.

"Manusia dan alam tak bisa dipisahkan, sejarah dan Jaman seperti garam dan asinya. Biasakan melihat dengan dua mata," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava