SUKABUMIUPDATE.com - Ini cerita Zahra Vita (16 tahun) siswi kelas XI IPA 5, SMA Negeri 1 Cibadak yang berhasil menjual 1000 eksemplar novel karyanya. Geovano adalah judul dari novel karya Zahra, yang sudah beredar di pasaran dengan harga Rp 99.000 per eksemplarnya.
Zahra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Awalnya ia mulai menulis novel hanya untuk menuangkan hobinya menulis di aplikasi Wattpadd, dan ia tak pernah menduga tulisnya yang diunggah di aplikasi itu dibaca orang banyak.
"Awalnya nulis biasa, ternyata dalam waktu beberapa bulan bisa mencapai 500.000 pembaca sampai ada lima penerbit menawarkan untuk mencetak untuk bisa dijual di toko buku," ujarnya saat diwawancarai sukabumiupdate.com, di SMAN 1 Cibadak, Kamis (17/9/2020).
BACA JUGA: Bahagianya Latifa, Paskibraka Pembawa Baki Bendera Merah Putih Asal SMAN 1 Cibadak
Perempuan penyuka warna pink ini sempat menolak beberapa tawaran dari penerbit itu, karena ia merasa belum mampu dengan penawaran yang diberikan.
Namun setelah pembaca novel Geovano menginjak 10 juta pembaca, ia mengaku baru mendapatkan tawaran dari salah satu perusahaan penerbit yang berada di daerah Bekasi.
"Baru saya tanda tangan kontrak dan saat ini sudah lebih 1.000 buku terjual. Dan sekarang pembacanya di Wattpadd ada di angka 20 juta," katanya lagi.
Kepala SMAN 1 Cibadak, Mumuh yang menerima buku berjudul Genovano dari penulisnya, Zahra Vita. | Foto: Syahrul Himawan
Zahra menjelaskan, karyanya itu bercerita tentang kisah persahabatan dan percintaan di masa SMA. Di aplikasi tersebut novelnya selalu berada pada posisi rating tertinggi. Saat ini ia tengah menyelesaikan novel kedua yang berjudul Sun dan sudah dibaca 400 orang di aplikasi itu. "Jadi ketika nulis itu harus dalam mood yang baik, karena kalo enggak bakal gagal, feel-nya juga kurang," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Cibadak, Mumuh mengaku sangat bangga dengan prestasi yang ditonjolkan muridnya ketika masa pandemi ini. Dengan terbitnya buku tersebut membuktikan bahwa siswa tetap berkreativitas meski belajar dari rumah.
"Semoga timbul Zahra-zahra yang lain. Kami juga akan fasilitasi siswa yang hobi menulis seperti menyediakan laptop dan ruangannya," singkat Mumuh.