Terancam Putus Sekolah, Kakak Adik di Jampang Tengah Sukabumi Dijemput Ponpes Yatim Indonesia

Sabtu 04 Juli 2020, 03:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kakak adik, Devy Yeni (15 tahun) dan Dita Andriana (13 tahun) sumringah saat dijemput pengelola Pondok Pesantren (ponpes) Yatim Indonesia, Jumat (3/7/2020) siang. 

Di ponpes yang berada di Kampung Pasir Gede Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi itu, Devy dan Dita sudah membaur dengan para santri. 

Sebelumnya, Devy dan Dita warga Kampung Segel RT 18/ 05 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi ini bingung karena sebentar lagi tahun ajaran baru sekolah. Keduanya terancam tidak bisa melanjutkan sekolah kejenjang berikutnya karena keterbatasan ekonomi semenjak ayahnya, Ading meninggal. 

BACA JUGA: Kakak Adik di Jampang Tengah Sukabumi Terancam Putus Sekolah, Ini Kisahnya

Dita Andriana, sang adik baru lulus Sekolah Dasar Negeri (SDN) Citalahab, terancam tidak bisa melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan Devy Yeni juga baru lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Jampang Tengah, dan berharap tetap melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pengelola Ponpes Yatim Indonesia bersama pihak Polsek Jampang mendatangi rumah Devy dan Dita. 

Pengelola Ponpes Yatim Indonesia, Udas mengatakan dirinya bersama pihak Polsek Jampang mendatangi rumah Devy dan Dita. Setelah itu keduanya bersama ibu mereka, Cucun (41 tahun) diajak ke ponpes.

Udas mengatakan, kedua anak ini sudah berbaur dengan santri di ponpes tersebut dan ketika berada di ponpes tersebut keduanya tidak dibebankan biaya. Adapun untuk sekolah di Ponpes tersebut baru ada MTs namun hingga kelas IX. Baru pada tahun depan ada SMA sederajat untuk kelas X. 

BACA JUGA: Disdik Siap Fasilitasi Kakak Adik di Jampang Tengah Sukabumi yang Terancam Putus Sekolah

 "Insya Allah di pondok kami full gratis, adapun untuk pendidikan karena baru tiga tahun, baru ada kelas IX, tahun depan kelas X," terang Udas kepada sukabumiupdate.com, Jumat (4/7/2020). 

Sementara itu, Kapolsek Jampang Tengah AKP Usep Nurdin, membenarkan bahwa kedua anak dan ibunya dijemput oleh Ponpes Yatim Indonesia. Pihak Ponpes Yatim Indonesia datang bersama Kanit Intelkam Aiptu Halim, Kanit Binmas Bripka Hendra Hardiansyah, Bhabinkamtibmas Desa Bojongjengkol Aipda Atep dan Bripka Budi, mendatangi rumah Ibu Cucun. 

"Kedatangan kami selain memberikan bantuan berupa sembako, juga memfasilitasi niat baik dari pengelola Ponpes terhadap kedua anak Ibu Cucun," tuturnya.

BACA JUGA: Berwisata Sambil Bersedekah di Agro Park, Ponpes Mabda Islam Nyalindung

"Intinya dengan beredarnya berita mengenai anak tersebut di media, kami langsung mendatangi dan memerintahkan kepada seluruh Kanit dan Bhabinkamtibmas agar bisa memfasilitasi kedua anak tersebut melanjutkan sekolah atau pendidikan di Ponpes," terangnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin