SUKABUMIUPDATE.com - Langkah kuat tak seperti usianya yang sudah tidak muda lagi, menggambarkan sosok Neneh Hasanah (84 tahun) saat pergi dari rumahnya menuju ke sekolah di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Assahriyah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Misbahul Aulad, Kampung Ciseupan Hilir RT 03/06 Desa Seuseupan Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi untuk mengajar anak didiknya.
"Memang rutin seperti ini. Sekolah ini pun nantinya untuk kelas VI akan ada ujian dan mendapatkan ijazah, sedangkan siswa kelas lainnya mendapatkan rapor di acara samenan (momen pergantian ajaran baru)," kata Neneh kepada sukabumiupdate.com.
Neneh Hasanah (84 tahun), saat mengajar di YPI Assahriyah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Misbahul Aulad, Kampung Ciseupan Hilir RT 03/06 Desa Seuseupan Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, Senin (20/1/2020). | Sumber Foto:Oksa BC
Saat pertama memasuki ruang kelas, Neneh memulai pembelajaran dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang siswa. Setelah itu, Neneh mulai mengabsen kehadiran para siswa laiknya sekolah yang lain. Sejurus kemudian, Neneh mulai menulis kalimat dalam bahasa Arab di papan tulis hitam.
"Nah setelah ditulis dan diberi arti, para siswa juga ikut menulis. Nanti itu langsung dijelaskan kepada para siswa," sambung Dadang, anak Neneh sekaligus guru di sekolah yang sama dengan Neneh.
Neneh Hasanah (84 tahun), saat mengajar di YPI Assahriyah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Misbahul Aulad, Kampung Ciseupan Hilir RT 03/06 Desa Seuseupan Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi, Senin (20/1/2020). | Sumber Foto:Oksa BC
Tak lama berselang, benar saja, Neneh mulai menjelaskan satu per satu dari tiap kalimat yang ia tulis di papan tulis tersebut. Pembelajaran di dalam kelas yang Neneh pimpin, berlangsung dengan cukup khidmat.
Sementara itu, salah seorang siswa bernama Muhammad Yusuf mengaku sangat senang belajar dengan Neneh. Penjelasan pelajaran dari Neneh pun, sambung Yusuf, cukup dimengerti oleh dirinya.
"Biasanya belajar hadits, sejarah, dan macam-macam. Penjelasannya mudah dipahami," singkat remaja yang bercita-cita menjadi seorang kiai tersebut.