SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Ayep Zaki bersama istrinya, Ranti Rahmatillah memberikan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 47 Jalan Tebet Timur RT 08/09 Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
BACA JUGA: Perkuat Jaringan Kemakmuran, Ketua Umum FKDB Resmikan Kantor Baru di Sukabumi
Pria yang akrab disapa Aa Zaki ini tampak kompak bersama istrinya memakai kemeja putih dan celana hitam ke TPS 47.
Aa Zaki berharap kedepan Indonesia semakin maju, sejahtera dan makmur, Namun hal itu sudah tidak bisa hanya sebagai cita-cita lagi, harus diimplementasikan. Kemudian ekonomi yang berkeadilan juga harus terwujud di seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan mengimplementasikan ekonomi dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta mengaktualisasikannya melalui program pendidikan dan ekonomi," ujarnya Aa Zaki kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon.
Menurut Aa Zaki, Indonesia tidak bisa diklaim oleh salah satu kelompok atau salah satu golongan, karena sejak lahirnya Indonesia itu sudah majemuk. Lahir terdiri dari berbagai suku-suku, berbagai agama, kepercayaan, bahasa, adat istiadat dan lain sebagainya.
"Indonesia itu tidak bisa diklaim oleh salah satu kelompok, walaupun itu kelompok besar. Tapi harus berdasarakan Pancasila UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggalika," tegasnya.
Ia menegaskan, FKDB terdepan melaksanakan semua itu dan terdepan dalam melaksanakan dari cita-cita bangsa ini, serta bersama-sama pemerintah, masyarakat, alim ulama, tokok-tokoh masyarakat, politisi, pengusaha dan seluruh komponen serta seluruh lembaga.
"Kita ingin bersama-sama membangun republik ini menuju Indonseia sejahtera dan makmur, karena ini amanah konstitusi, ini amanah piagam bangsa. Indonseia harus sejahtera dan makmur. Waktunya sekarang 2019 ini," paparnya.
Namun demikian, tambah Zaki FKDB hal itu tidak bisa berjalan sendirian, namun harus bersama-sama seluruh komponen.
"FKDB akan melaksanakan itu semua, tapi tidak bisa sendiri dan mustahil terwujud. Harus bersama-sama baik dengan pemerintah, alim ulama, tokoh masyarakat, pengusaha, politisi, pendeta, budayawan. Pesatuan dan kesatuan harus kita wujudkan bersama," tandasnya.